Khitanan dan Pendidikan


Khitanan dan Pendidikan

Penulis : Irfan Soleh


Saya diundang memberikan ceramah di acara Walimatul Khitan. Saya langsung teringat dengan salah satu buku karya Dr Abdullah Nasih Ulwan yang berjudul Tarbiyatul Aulad fil Islam. Buku tersebut membahas banyak hal mengenai tata cara yang lengkap dan benar tentang pendidikan anak dalam Islam dari mulai rumah tangga yang ideal, perasaan psikologis orang tua terhadap anak, hukum-hukum umum yang berkaitan dengan anak yang baru lahir, faktor-faktor penyebab penyimpangan anak dan cara mengatasinya hingga tanggung jawab para pendidik. Tulisan ini berupaya membahas sedikit tentang khitan dan rangkuman mengenai tanggung jawab pendidikan

Khitan secara bahasa maknanya adalah memotong qulfah (kulit) yang terdapat pada kepala atau ujung kelamin. Ada yang berpendapat khitan itu sunnah seperti Imam Hasan al Bashri, Imam Abu Hanifah dan sebagian dari madzhab hanabilah, namun ada juga yang berpendapat khitan itu wajib seperti Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad. hikmah khitan dari sudut pandang syariat adalah fitrah yang utama, syiar islam, dan simbol syariat sementara dari sudut pandang kesehatan bisa menjaga kesehatan dan memelihara ummat dari berbagai penyakit, khitan juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT, membentuk hati menuju ketauhidan dan keimanan

Dr Fakhruddin Faiz ketika membahas Filsafat Pendidikan Dr Abdullah Nasih Ulwan menyatakan bahwa tujuan pendidikan umum itu untuk membekali manusia untuk kehidupannya di dunia dan sekaligus mempersiapkan manusia untuk kehidupan setelah manusia meninggal secara formatif, normatif, selektif, determinatif, integratif, aplikatif. Sedangkan secara khusus, tujuan pendidikan itu membentuk anak yang benar imannya, bermoral dan berakhlak mulia, terampil dan sehat jasmaninya, tajam intelektualnya, bersih jiwa nya, dan cerdas sosialnya. Dr Abdullah Nashih Ulwan menyatakan bahwa tanggung jawa para pendidik itu berupa pengajaran, bimbingan dan pendidikan

Dr Abdullah Nashih Ulwan membahas tujuh tanggung jawab pendidikan, dari mulai tanggung jawab pendidikan keimanan, akhlak, jasmani, akal, psikologis, sosial dan pendidikan seks. Dasar-dasar kejiwaan yang harus ditanamkan pada anak adalah ketaqwaan, persaudaraan, kasih sayang, mendahulukan orang lain, pemaaf dan pemberani. Intinya seorang pendidik, baik itu seorang guru, ayah, ibu maupun tokoh masyarakat harus berupaya membentuk individu yang penuh dengan kepribadian dan keistimewaan, membentuk keluarga yang sholih dan masyarakat ideal. Semoga kita semua bisa menjadi orang tua sekaligus pendidik yang benar-benar bertanggung jawab.


Pesantren Raudhatul Irfan, 30 Desember 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar