Metode Bioflok dan Laboratorium Perikanan Raudhatul Irfan
Irfan Soleh
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis menjadi salah satu pesantren yang mendapatkan bantuan Bioflok dari Bank Indonesia Kpw Tasikmalaya. Awalnya divisi usaha perikanan di Raudhatul Irfan hanya mengandalkan kolam ikan biasa, ada kurang lebih enam kolam ikan, tiga kolam ikan kami kelola sendiri dan tiga kolam ikan kami kerjasamakan pengelolaannya dengan masyarakat tetangga pesantren. berbagai ikan kami budidayakan dari mulai lele, nila, gurame dan ikan tambak (tembikang). untuk kolam bioflok kami mencoba membudidayakan ikan tambak/tembikang, kenapa kami memilih ikan tersebut dibandingkan lele dan nila? kami pun jadi belajar ternyata metode bioflok terdapat beberapa keunggulan, apa saja keunggulannya?
Metode bioflok adalah teknologi inovatif dalam budidaya perikanan yang memanfaatkan pengelolaan mikroorganisme untuk meningkatkan efisiensi produksi. Metode ini telah menjadi pilihan utama bagi para pembudidaya ikan karena mampu meningkatkan hasil produksi sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Bioflok adalah kumpulan mikroorganisme seperti bakteri, protozoa, dan alga yang membentuk agregat atau gumpalan (floc) di dalam kolam budidaya. Mikroorganisme ini berfungsi untuk menguraikan limbah organik, seperti sisa pakan dan kotoran ikan, menjadi nutrisi yang dapat dimanfaatkan kembali oleh ikan. Metode ini biasanya diterapkan di kolam dengan sistem aerasi intensif, yang menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan bioflok.
Enam Keunggulan Metode Bioflok yaitu Pertama, Efisiensi Penggunaan Pakan. Salah satu keunggulan utama metode bioflok adalah efisiensi dalam penggunaan pakan. Mikroorganisme dalam bioflok mengubah limbah organik menjadi protein tambahan yang dapat dimakan oleh ikan. Ini mengurangi kebutuhan pakan tambahan dan menekan biaya produksi. Menurut penelitian, penggunaan metode bioflok dapat mengurangi rasio konversi pakan (FCR) hingga 30%. Kedua, Mengurangi Limbah Lingkungan. Metode bioflok membantu menjaga kualitas air dengan mengolah limbah organik menjadi bioflok yang bermanfaat. Hal ini mencegah pencemaran lingkungan yang sering terjadi pada budidaya ikan tradisional. Air di kolam bioflok dapat digunakan lebih lama tanpa perlu sering diganti, sehingga menghemat air dan mengurangi limbah cair.
Keunggulan ketiga dari metode bioflok adalah Meningkatkan Produksi. Teknologi bioflok memungkinkan pembudidaya meningkatkan kepadatan ikan dalam kolam tanpa menurunkan kualitas air. Ini berarti lebih banyak ikan dapat dipelihara dalam area yang lebih kecil. Dengan metode bioflok, kepadatan ikan bisa mencapai 100-300 ekor per meter kubik, jauh lebih tinggi dibandingkan metode konvensional. Keempat, Meningkatkan Kesehatan Ikan. Mikroorganisme dalam bioflok tidak hanya mengolah limbah tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem kolam. Bioflok berfungsi sebagai probiotik alami yang meningkatkan daya tahan tubuh ikan terhadap penyakit. Kolam bioflok cenderung memiliki tingkat oksigen yang stabil, sehingga mengurangi stres pada ikan.
Kelima, Efisiensi Biaya. Metode bioflok mengurangi kebutuhan pakan, air, dan obat-obatan, sehingga menghemat biaya operasional. Meskipun investasi awal untuk teknologi bioflok cukup tinggi, efisiensi biaya jangka panjang membuatnya lebih ekonomis. Biaya operasional bisa berkurang hingga 20-40% dibandingkan metode tradisional. Keenam, Ramah Lingkungan. Bioflok adalah metode yang mendukung keberlanjutan karena meminimalkan limbah organik, mengurangi penggunaan air, dan mengoptimalkan sumber daya. Hal ini menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan untuk budidaya ikan.
Banyaknya keunggulan yang didapatkan dengan menggunakan metode bioflok bukan berarti tidak ada kelemahan namun yang pasti kami jadikan bioflok ini sebagai bahan pembelajaran tidak hanya untuk siswa siswi SMPIT-SMAIT IQBS tetapi juga untuk kami guru-guru nya. Jenis ikan yang kami budidayakan tidak sesuai seperti yang dicontohkan tim pelatihan. mentor atau pendamping menyarankan lele atau nila sementara kami membudidayakan ikan tambak/tembikang.
alasan kami membudidayakan ikan tambak atau tembikang adalah karna kami sedang melakukan pembibitan ikan tambak dikolam pesantren dan hasilnya bagus sehingga kami tidak perlu beli bibit lagi. Pada seminggu pertama ada beberapa ikan yang mati namun kami selalu mencari cara agar kematiannya tidak berlanjut dan sampai saat ini Alhamdulillah masih bisa kami kendalikan, kita akan lihat hasilnya nanti seperti apa, yang jelas ini bahan uji coba dan pembelajaran bagi kami, Terima Kasih Bank Indonesia Kpw Tasikamalaya atas bantuannya, bioflok dari BI ini menjadi laboratorium perikanan Raudhatul Irfan.
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 4 Desember 2024