Said Nursi dan Spiritualitas Turki
Penulis : Irfan Soleh
Tagline juga differensiasi dari Irfani Global Travel adalah Educational and Spiritual Journey. Destinasi pertama di tahun 2023 ini adalah Turki. Kita akan bahas sekilas mengenai Spiritualitas Turki Perspektif Bediuzzaman Said Nursi. Penulis pernah membahas konsep pendidikan Said Nursi yang komprehensif karena memadukan tiga unsur utama yaitu memadukan ilmu-ilmu keagamaan (al-ulum al-diniyah), ilmu pengetahuan semesta moderen (al-ulum al-kauniyah al-haditsah) dan nilai-nilai sufisme yang diajarkan di surau-surau tarekat atau biasa disebut zawiyah (tekke). Tulisan kali ini akan mengulas fragmen nilai-nilai sufisme nya terutama konsep tarekat dan dzikirnya
Karya Bediuzzaman Said Nursi lebih dari 130 risalah yang kemudian dikumpulkan ke dalam Kulliyat Rasa’il an-Nur (Koleksi Risalah Nur). Isinya empat seri utama: al-Kalimat, al-Maktubat, al-Lama’at, dan al-Syu’a’at. ketika penulis silaturahmi ke Pesantren Mahasiswa Annur Yayasan Nur Semesta yang ada di jalan H. Muri Salim No 28 RT 006 RW 002 Pisangan Ciputat timur Tangerang Selatan, penulis mendapatkan beberapa buku yang dicetak Risalah Nur Press. Kami mendapatkan banyak buku diantaranya adalah buku Biografi Badiuzzaman Said Nursi; Berdasarkan tuturannya dan tulisan para muridnya, Buku Al-Kalimat dan Buku al Maktubat.
Pada Buku Al Maktubat, Said Nursi memaparkan pemahaman dan pandangannya tentang tasawuf (sufisme) dengan memberikan sembilan talwih (penjelasan tambahan pada catatan pinggir dalam sebuah karya tulis) yang merumuskan konsep dan perspektifnya dalam memaknai tasawuf dan tarekat. Tujuan dari sebuah tarekat menurut Said Nursi adalah mengenali dan meraih hakikat keimanan dan al Qur'an melalui perjalanan ruhani dalam naungan mi'raj Muhammadi lewat langkah-langkah hati untuk sampai pada suatu keadaan dan perasaan yang menyerupai syuhud (penyaksian).
Tarekat dan tasawuf menurut Said Nursi merupakan rahasia dan kesempurnaan manusia yang agung. Namun menurut Jurnal yang ditulis oleh Muhammad Faiz dan Ibnor Azli Ibrahim dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Di dalam konsep Nursi, tasawuf dan tarekat merupakan wasilah (perantara) saja dan bukan tujuan dalam perjalanan kesufian. Karena itu Said Nursi mengingatkan kembali bahwa pelaksanaan satu amalan fardhu atas dasar kepatuhan terhadap syariat Allah Swt adalah lebih agung dan utama. Said Nursi tegas dan serius dalam menjauhkan umat Islam dari praktik tarekat yang tidak sesuai syariat yaitu jika seseorang bertarekat tanpa mengikuti panduan sunnah Nabi Muhammad Saw
Pada talwih kedua sebagaimana termaktub dalam buku al maktubat. Said Nursi menjelaskan bahwa kunci dan sarana perjalanan suluk hati dan pergerakan spiritual tidak lain adalah dzikrulloh dan tafakkur. namun Said Nursi menekankan bahwa amalan zikir atau wirid yang menghasilkan dzauq di dalam hati seyogyanya menjadi jalan pembuka kepada suatu kesadaran yang tinggi dan mulia yakni untuk melaksanakan segala perintah Allah Swt (fardhu) dan mempraktikkan sunnah Rasulullah Saw, bukan sebaliknya seperti kebiasaan sebagian penganut awam tarekat yang lebih mengutamakan zikir dan wirid tarekat dibandingkan amalan fardhu dan sunnah. Konsep tarekat dan dzikir perspektif Said Nursi ini ikut mewarnai Spiritualitas masyarkat Turki.
Sekitar Bandara Sebelum terbang ke Turki, 8 November 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar