Munggahan; Botram, Nadran dan Kuramasan


Munggahan; Botram, Nadran dan Kuramasan

Penulis : Irfan Soleh


Menurut Wikipedia, Munggahan adalah tradisi masyarakat suku sunda dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang dilakukan pada akhir bulan sya'ban. Munggahan berasal dari bahasa sunda Unggah yang berarti naik, yang bermakna naik ke bulan suci atau tinggi derajatnya. Para santri Raudhatul Irfan munggahannya berjilid-jilid, dari mulai munggahan bersama orang tua pada acara pengajian triwulan, munggahan bersama para santri se kabupaten Ciamis dan terakhir munggahan bersama semua santri Raudhatul Irfan yang diisi dengan botram, nadran dan kuramasan. 

Botram adalah istilah untuk makan bersama. Acara botram di sponsori oleh Perusahaan Tepung Hunkwee dan Tepung Aren AKS Gunung Wangi, semua santri makan di lapangan yang biasa dipakai untuk menjemur tepung, menu nya menu spesial lengkap dengan sambal dan pengiring lainnya. Menjelang siang cuaca nya cukup panas, sengaja tempatnya dipilih disitu agar para santri mengetahui bagaimana perjuangan penjemur tepung karena wasilah mereka bisa ada tepung aren kering yang sebagian hasil penjualannya untuk membangun infrastruktur bangunan pesantren

Nadran adalah istilah yang dipakai di sunda untuk ziarah kubur. Bagi sebagian orang, termasuk keluarga kami, nadran adalah salah satu tradisi yang dilakukan menjelang ramadhan. Kalau tidak dilakukan serasa ada yang kurang. Hikmah dari nadran atau ziarah kubur menurut hadits Nabi yaitu untuk Tadzkirotul Akhirah, mengingatkan kita kepada akherat. kita semua akan mati dan akan diminta pertanggungjawaban kelak di akherat. menurut Syekh Nawawi al Bantani dalam kitab Nihayatu Zain, barang siapa yang menziarahi kubur kedua orang tua nya maka ia dicatat sebagai anak yang berbakti. Nadran kali ini sekaligus memperkenalkan silsilah keguruan Raudhatul Irfan dari jalur KH Syamsudin, kakak dari nenek kami Hajjah Siti Juhariyah

Kuramasan berasal dari kata keramas atau mencuci rambut. Kuramasan adalah tradisi masyarakat sunda menjelang bulan suci ramadhan. intinya adalah mandi membersihkan diri dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan. masih ingat dalam ingatan, nenek saya almarhum Hajjah Siti Juariyah selalu mengajarkan Kuramasan sebelum ramadhan. Para santri kami ajak ke wisata air kolam renang untuk kuramasan sambil rekreasi berbagi bahagia menyambut tamu agung bulan Ramadhan. Kuramasan juga merupakan simbol pembersihan diri, agar kita bisa mencapai tujuan dari puasa yaitu menjadi orang yang bertaqwa, Semoga...


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 22 Maret 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar