Es Teh dan Perjuangan Seorang Teteh


Es Teh dan Perjuangan Seorang Teteh

Penulis : Irfan Soleh


Unit usaha terbaru Pondok Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis adalah franchise salah satu minuman kekinian yaitu Es Teh. Kami melounching unit usaha tersebut pada pengajian triwulan Wali Santri kemarin. Sebenarnya ada story behind es teh tersebut, hal ini bisa jadi story behind the product bahkan lebih dari itu karena didalamnya terdapat cerita perjuangan seorang kakak atau dalam bahasa sunda disebut teteh. mau tau bagaimana cerita perjuangannya? apa yang diperjuangkannya?

Kita cerita dulu tentang es teh nya ya. Kami mencari es teh yang harganya bisa terjangkau oleh budget santri. meskipun target marketnya tidak hanya santri tetapi juga masyarakat umum karena lokasinya pinggir jalan raya. Tidak hanya harga tetapi juga rasa dan variannya pun kami perhatikan. Produk es teh yang paling laris tentu original tea, varian lainnya ada peach tea, lychee tea, lemon tea, milk tea, choco milk tea, taro, green tea dan lainnya. Harga franchise nya terjangkau dan mudah prosesnya.

Setelah berbicara mengenai es teh nya sekarang kita masuk pada perjuangan seorang teteh nya. Berawal dari wali santri yang menemui saya dan hendak mengambil putra nya dari pesantren karena terkendala biaya. Ketika saya tanya kendala nya murni karena kekurangan biaya bukan karena si anaknya tidak betah atau ada masalah. akhirnya saya berinisiatif untuk mencari solusi atau jalan keluar agar putra nya bisa tetap mesantren dan sekolah. Kapasitas beasiswa kami terbatas karena lumayan berat juga kalau harus menggratiskan seluruh biaya terutama biaya makannya

Singkat cerita kedua orang tua tersebut menceritakan bahwa ia punya anak yang sudah lulus SMA yang sudah bekerja namun karena tidak cocok di tempat kerja sebelumnya akhirnya malah di rumah tidak kemana-mana. Saya akhirnya mengusulkan bagaimana kalau kakak nya bekerja di kantin pesantren saja dan gaji nya bisa untuk membantu biaya adiknya. Setelah berdiskusi dengan sang kakak akhirnya setuju meskipun jujur ketika itu kami yang bingung karena tim kantin pesantren sudah ada kalau ditambah satu orang lagi biaya operationalnya gak ketutup

Karena sejak awal kami meniatkan unit usaha pesantren harus jadi wasilah pembelajaran para santri juga membantu mereka dari sisi ekonomi, akhirnya kami paksakan sang teteh tersebut menjadi tim kantin pesantren sambil kami mencari kira-kira unit usaha apa yang harus kami buka agar sang teteh tersebut bisa ditempatkan disana. tibalah ide dari umy untuk membuka minuman es teh yang sedang happening banget dan disukai para santri. sekarang sang teteh ditempatkan disana dan bisa terus membantu sang adik mesantren dan sekolah. Perjuangan sang teteh tidak sia-sia karena sang adik berprestasi. inilah secuil story behind the produk es teh dan perjuangan seorang teteh

Sang teteh tersebut mendapatkan keutamaan karena menafkahi penuntut ilmu syar’i. Sebagaimana sebuah hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, ia berkata: “Ada dua orang bersaudara di zaman Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam. Yang satu biasa datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (untuk menuntut ilmu syar’i), sedangkan yang satunya lagi bekerja. Maka orang yang bekerja ini mengeluh kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang saudaranya (yang menuntut ilmu). Beliau pun bersabda, “Bisa jadi kamu diberi rezeki (oleh Allah) karena sebab ia (saudaramu yang menuntut ilmu agama)” (HR. At Tirmidzi). Cerita ini Semoga menginspirasi.


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 22 Maret 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar