Inovasi Model Bisnis
Irfan Soleh
Amazon menjadi penjual buku terbesar di dunia meskipun tidak memiliki bangunan toko, Apple menjadi pengecer musik terbesar meskipun tidak menjual CD, skype menjadi penyedia layanan telekomunikasi terbesar meskipun tidak memiliki prasarana jaringan sama sekali, Airbnb adalah jaringan hotel terbesar yang tidak mempunyai bangunan hotel, Fenomena Gojek Gocar dan lain sebagainya adalah contoh dimana keunggulan kompetitif sebuah perusahaan saat ini tidak ditentukan oleh produk dan proses yang inovatif saja tetapi ditentukan oleh bisnis model yang inovatif. Apa yang dimaksud dengan inovasi model bisnis?
Menurut Oliver Gassmann, Karolin Frankenberger dan Michaela Csik dalam buku nya yang berjudul business model navigator, secara keseluruhan, sebuah model bisnis menggambarkan siapaa pelanggan anda, apa yang anda jual, bagaimana anda menghasilkannya, dan mengapa bisnis anda menguntungkan. Pertanyaan siapa-apa-bagaimana-mengapa menggambarkan sebuah model bisnis, dimana dua pertanyaan pertama (siapa dan apa) menguraikan sisi eksternalnya dan dua pertanyaan terakhir (bagaimana dan mengapa) menguraikan sisi internalnya
Intinya elemen model bisnis terdiri dari empat dimensi yaitu Pertama, Siapa konsumen yang dituju? (pelanggan). Kedua, Apa yang ditawarkan kepada pelanggan? (proposisi nilai). Ketiga, bagaimana cara menghasilkan penawaran tersebut? (rantai nilai). Keempat, mengapa model bisnis itu mennghasilkan laba? (mekanisme laba). Empat dimensi ini merupakan dasar dari sebuah inovasi bisnis. inovasi model bisnis memerlukan perubahan sekurang-kurangnya dua dari keempat dimensi ini. jika misalnya hanya berinovasi pada proposisi nilainya saja maka hanya akan menghasilkan inovasi produk bukan inovasi model bisnis
Menurut Oliver dkk, untuk menghasilkan ide model bisnis yang inovatif, kita harus mengalahkan logika dominan yang ada di dalam sebuah industri atau perusahaan karena ide-ide baru hanya bisa ditemukan diluar konsep yang ada saat ini. Jangan seperti Kodak yang bangkrut hanya karna terlambat mengubah logika industri dominannya dimana ketika itu masih mempertahankan fotografi analog dan enggan membesarkan atau membesarkan kamera digital. jangan terjebak pada ortodoksi dimana pemahaman bersama yang diyakini oleh sebuah kelompok sejak lama dan tidak terbuka pada perubahan. Kesimpulannya mari kita terus berfikir dan menciptakan model bisnis yang inovatif agar bisnis kita bisa terus sustain.
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 22 Maret 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar