Liburan dan Ujian Pendidikan


Liburan dan Ujian Pendidikan

Penulis : Irfan Soleh

Hari ini para santri Pesantren Raudhatul Irfan memulai masa liburan setelah melewati Penilaian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Kepesantrenan. Meskipun tidak semua santri pulang karena sebagian akan melaksanakan Rihlah Ilmiah. Pada momen muwada'ah saya menyampaikan bahwa sebenarnya liburan itu adalah ujian . Apa yang dimaksud liburan sebagai ujian? Apa yang Seharusnya para santri lakukan saat liburan?

Pesantren adalah tempat pembentukan karakter, tempat pembiasaan beragam amal kebaikan. Para santri selama 24 jam tidak hanya belajar ilmu tetapi juga pengamalan. Pesantren adalah tempat berjihad dan membentuk Mujahid. Mujahid atau pejuang seperti yang digambarkan sebuah hadits dimana Rasulullah saw bersabda, Pejuang adalah orang yang berjuang melawan nafsunya dalam ketaatan kepada Allah swt,’ (HR At-Tirmidzi yang disahihkan oleh Ibnu Hibban).

Pesantren juga merupakan tempat menempa akhlaq mulia. Akhlaq lahir dari kebiasaan dan kebiasaan lahir dari proses pembiasaan. Para santri dibiasakan shalat tahajud, dibiasakan shalat berjamaah lima waktu, dibiasakan shalat sunnat rawatib, duhu, dzikir, baca Qur'an, mengisi waktu dengan mencari dan mengamalkan ilmu dan lain sebagainya. Liburan akan menguji sejauh mana ragam amal kebaikan yang dibiasakan di pesantren tetap dilakukan di rumah tanpa ada paksaan. Ketika ragam amal kebaikan tadi tetap dilakukan berarti proses pendidikan sukses menjalankan proses pembiasaan dan tercermin dari akhlaq para santrinya.

Manusia bisa mencapai akhlakul karimah dengan dua jalan. Pertama, melalui bawaan lahir seperti para Nabi dan Rosul. Kedua, melalui pendidikan akhlak, seperti orang awam. Pendidikan akhlak ini dengan cara membiasakan pada perbuatan-perbuatan yang berbalikan dengan yang disenangi nafsu, baik nafsu syahwat maupun nafsu amarah. Sehingga tercapai keseimbangan. Di Pesantren, kita terbiasa melakukan beragam perbuatan yang berbalikan dengan keinginan hawa nafsu ketika liburan akankah tetap dilakukan? Lagi-lagi hal ini menguatkan liburan itu adalah ujian.

Ujian terberat adalah memerangi hawa nafsu sebagaimana Sabda Rasulullah SAW Suatu hari Nabi Muhammad saw menyambut sekelompok pasukan yang pulang dari peperangan, ‘Selamat datang, kalian pulang dari perang kecil menuju perang besar.’ ‘Wahai Rasulullah, apakah perang besar itu?’ tanya seorang sahabat. ‘Perang melawan nafsu,’ jawab Rasulullah,” (HR Baihaqi). Jadi yang harus kita lakukan selama liburan adalah tetap istiqomah memerangi hawa nafsu. Ujian ini tidak hanya untuk para santri tetapi untuk kami guru-gurunya juga ujian untuk para orang tua dan kita semuanya, semoga kita semua bisa lulus dari ujian liburan...Amin...


Pesantren Raudhatul Irfan, 20 Desember 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar