Analisis Kurikulum Pesantren Sukahideng


 Analisis Kurikulum Pesantren Sukahideng

Penulis : Irfan Soleh


Pesantren Sukahideng sudah berusia satu abad. Seratus tahun mendidik dan melahirkan banyak alumni yang berkiprah di berbagai bidang. Sehingga penting untuk kita kaji kurikulum yang digunakan Pesantren Sukahideng karena kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Daftar kitab yang dikaji di Sukahideng ditentukan berdasarkan marhalah atau tingkatannya. Terdapat enam marhalah atau tingkatan yaitu Tamhidiyah, Ibtidaiyah satu, ibtidaiyah dua, ibtidaiyah tiga, mutawasithah dan mutaqodimah. Kitab-kitab apa saja yang dikaji di masing-masing marhalah? Fan ilmu apa saja yang ada di setiap marhalah? Menurut penulis ada 3 fan ilmu yang porsinya cukup besar menandakan prioritas kurikulum pesantren, fan ilmu apa sajakah?

Kurikulum yang kita analisis adalah kurikulum terbaru yang digunakan tahun 2022 karena mungkin saja ketika masa awal pesantren berdiri atau di setiap periode kepemimpinan ada sedikit perbedaan kurikulum. Sistem Pengajaran pada awal mula didirikan pesantren Sukahideng belum mengenal sistem klasikal dan mengalami banyak perubahan pada era KH. Wahab Muhsin karena sudah mulai ada pengkelasan meskipun belum seperti yang diterapkan sekarang. Kitab yang dikaji pada marhalah tamhidiyah adalah 1) Buku Iqra 1-6/al Qur'an/ Hafalan Juz Amma, 2) 105 hadits, 3) Ageman katauhidan KH A Wahab Muhsin, 4) Tuntunan Shalat Lengkap, 5) Nadzoman Syu'abul Iman KH. A. Wahab Muhsin, 6) Bahasa Arab satu A, dan 7) Al Amtsilah Tasrifiyah. 

Kitab yang dikaji pada Marhalah Ibtidaiyah satu adalah 1) al Qur'an (hafalan juz amma), 2) Hadits untuk Ibtidaiyah satu, 3) Durusul Aqoid Diniyah juz satu dan dua, 4) Safinatunnaja, 5) Bahasa Arab satu A, 6) al Amtsilah Tasrifiyah dan 7) penjelasan al Jurumiyah. Kitab yang dikaji pada Ibtidaiyah dua adalah 1) al Qur'an (surat-surat pilihan), 2) Mulakhos Riyadussolihin juz dua , 3) Sulam At Taufiq, 4) Bahasa Arab satu A, 5) Al Amtsilah Tasrifiyah, Al Kaelani, 6) Qawaid al Lughah jilid satu. Kitab yang dikaji pada Ibtidaiyah tiga adalah 1) al Qur'an (surat-surat pilihan), 2)Mulakhos Riyadussolihin juz tiga, 3) Bidayatul Hidayah, 4) Bahasa Arab satu B, 5) Al Aqoid Diniyah tiga, 6) Qawaid Lughah juz dua. 

Kitab yang dikaji pada Marhalah Mutawasitoh adalah 1) Tafsir Jalalain, 2) Riyadussolihin, 3) At Tibyan fi ulumil Qur'an, 4) Taisir mustolah hadits, 5) Jauhar Tauhid, 6) Taqrib, Bulugul Murom, Fathul Mu'in, 7) Ta'limul Muta'allim, 8) Bahasa Arab satu B, al muthola'ah al arobiyah, 9) Alfiyah ibn Malik, 10) Al Bayan, 11) Al Jauhar Maknun, 12) Pokok-pokok ilmu Balagah. Kitab yang dikaji pada marhalah mutaqodimah adalah 1) Tafsir Jalalain, 2) Riyadussolihin, Shohih Bukhori, 3) Jauhar Tauhid, 4) Abdul Wahab Kholaf, Jam'ul Jawami, 5) Fathul Qorib, Bulugul Murom, Fathul Mu'in dan Kifayatul Akhyar, 6) Risalah Mu'awanah, Kifayatul Atqia, al Hikam, Ihya Ulumiddin, 7)Alfiyah Ibn Malik, 8) Jauhar Maknun, Balagoh Wadhihah, Uqudul Juman, 9) Sulamunawaroq. 

Sekarang mari kita analisis, di setiap marhalah selalu ada kajian kitab Al Qur'an, Hadits dan Bahasa Arab sesuai dengan tingkatannya. Pelajaran Al Qur'an dari mulai Iqra, Hafalan Juz Amma, Surat-surat pilihan hingga Tafsir Jalalain. Pelajaran Hadits dari mulai hadits-hadits pendek 105 hadits, Riyadussolihin, Bulugul Murom hingga Shahih Bukhori. Kalau kita kaitkan dengan pengajian kitab Tanbihul Mughtarrin yang biasa dikaji oleh para alumni sukahideng bersama Guru Mulia KH. Ii Abdul Basith Wahab dibab pertama bahwa gambaran akhlaq salafussolih itu dekat dengan al Qur'an dan Hadits dan Para Ulama Salaf Sholih selalu menjadikan al Qur'an, Hadits serta tradisi sebagai neraca dalam bertindak. Kurikulum di setiap marhalah terlihat jelas mengarah kesana.

Pada saat kami sowan ke KH Ii Abdul Basith Wahab dan saya bertanya mengenai kurikulum pesantren, beliau sangat menekankan pada Bahasa Arab terutama Nahwu Sharaf dan memang Pesantren Sukahideung terkenal sebagai ahli dalam bahasa dan sastra arab. Pelajaran Bahasa arab dari mulai Bahasa Arab 1 A, 1B hingga, hingga Qawaid Lugoh karya KH. Muhammad Syihabudin Muhsin yang berisi tentang ilmu Nahwu dan pengembangannya berupa tamrin atau latihan-latihan disertai banyak contoh-contoh yang memudahkan pemahaman. Guru Mulia KH. Wahab Muhsin mengarang Kitab Pokok-pokok ilmu balaghah begitu juga Prof. Dr. KH. Fuad Wahab juga merupakan Guru Besar sastra Arab. Penjelasan Alfiyah Ibn Malik karya KH. Ii Abdul Basith Wahab. Karya-karya Guru-Guru Mulia Pengasuh dan Pimpinan Pesantren Sukahideng diatas menegaskan akan kekhasan pesantren Sukahideng sebagai Gudangnya ahli Bahasa dan Sastra Arab

Melihat kurikulum dari Tamhidiah hingga Mutaqodimah, Pengajaran ilmu sharaf berupa amtsilah tasrifiyah ada di marhalah tamhidiah, ibtidaiyah 1 dan ibtidaiyah 2 bahkan di ibtidaiyah 2 sudah masuk pada kitab Kaelani, Jurumiyah ada di ibtidaiyah 1, Qowaidullugoh ada di ibtidaiyah 2 dan 3. Kitab Alfiyah Ibn Malik baru dikaji di marhalah mutawasitoh dan mutaqodimah. Pada Novel Biografi KH. A. Wahab Muhsin, Fauz Noor mengutip percakapan KH Aam Abdussalam dengan KH. A. Wahab Muhsin mengenai apakah cukup anak-anak santri menguasai nahwu sharaf jika mesantrennya hanya tiga tahun dan jawab beliau sangat kurang. Sehingga metode pembelajaran di Sukahideng di sesuaikan agar di satu sisi identitas pesantren Sukahideng sebagai Pesantren Fan Bahasa Arab terjaga namun disisi lain bagi yang hanya nyantri 3 tahun, tauhid juga fiqih dasarnya bisa terjaga. Kesimpulannya menurut penulis Kurikulum Pesantren Sukahideung menekankan pada pembelajaran Qur'an, Hadits dan Bahasa Arab namun bukan berarti fan ilmu lainnya tidak dikaji. terlihat di Marhalah Mutawasitoh dan Mutaqodimah beragam kitab kuning dari berbagai fan ilmu dikaji dan dipelajari oleh Para Santri Sukahideng


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 30 Desember 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar