Inovasi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

" Inovasi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren "

Penulis : Irfan Soleh

Pada tanggal 19 November 2022, saya diundang pada acara Silaturahmi Nasional alumni Amtsilati Pusat untuk berbagi pengalaman mengenai Inovasi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren. pada tulisan ini kita akan definisikan terlebih dahulu inovasi dan juga pemberdayaan ekonomi menurut para ahli, kemudian kita petakan pola pemberdayaan ekonomi pesantren dan diakhiri dengan pengalaman yang sudah dilakukan oleh Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis.

Menurut Stephen Robbins, Inovasi adalah sebuah ide atau gagasan baru yang mana diterapkan guna memprakarsai dan memperbarui sebuah produk, proses, ataupun jasa yang telah ada sebelumnya. sementara dari segi kebahasaan, pemberdayaan merupakan terjemahan dari empowerment, sedang memberdayakan adalah terjemahan dari empower. Menurut Oxford English Dictionary, salah satu arti empower adalah to give ability to atau enable atau usaha untuk memberi kemampuan atau keperdayaan. Definisi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren kita ambil dari definisi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Menurut Ginanjar Kartasasmita (1996), hanya saja kita rubah konteks nya menjadi pesantren. sehingga definisinya menjadi upaya yang merupakan pengerahan sumberdaya untuk mengembangkan potensi ekonomi pesantren untuk meningkatkan produktivitas pesantren sehingga baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam disekitar keberadaan pesantren dapat ditingkatkan produktivitasnya.

Menurut M. Murtadho dalam Jurnalnya yang berjudul Pesantren dan Pemberdayaan Ekonomi, terdapat 4 pola pemberdayaan ekonomi pesantren yaitu Pertama, usaha ekonomi yang berpusat pada kyai sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam mengembangkan pesantren misalnya kyai nya mempunyai beragam unit usaha. Kedua, usaha ekonomi pesantren untuk memperkuat biaya operasional pesantren contohnya pesantren memiliki unit usaha untuk memenuhi gaji guru dll. Ketiga, usaha ekonomi untuk santri dengan memberikan keterampilan dan kemampuan bagi santri agar kelak keterampilan itu dapat dimanfaatkan selepas keluar pesantren. Keempat, usaha ekonomi bagi para alumni dan bisa juga ditambah masyarakat sekitar pesantren.

Dari keempat pola pemberdayaan ekonomi diatas, Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis sampai pada Tahun 2022 ini baru mengimplementasikan 3 poin yaitu pertama Kyainya memiliki unit usaha keluarga yang sudah berjalan puluhan tahun yaitu Perusahaan Tepung Aren dan Tepung Hunkwee. Kedua, unit usaha untuk membantu biaya operasional dan pembangunan pesantren yaitu Jamur Merang Ciamis, Toko Oleh-oleh Haji Varissa Collection, Mini Market Sri Mart, Loundry RI, Warung Koqu, Depot Air Minum, Percetakan, dan terakhir yang akan segera kami lounching adalah Klinik Irfani. Ketiga, Peningkatan Skill santri kami punya beberapa program diantaranya adalah Irfani Student Capacity Building dimana didalamnya kami mengajarkan beragam Teori Bisnis, Manajemen dan juga Wirausaha. Kami juga memperlihatkan kepada mereka unit usaha yang sukses dibidangnya dengan program Irfani Business Trip dan tentunya para santri diharuskan nyebur praktek langsung wirausaha kami membaginya kedalam kelompok-kelompok kecil dimana setiap hari minggu mereka akan melakukan selling competition. 

Inovasi apa yang kami lakukan? ada dua unit usaha yang cukup kental sisi inovasi nya yaitu Jamur Merang Ciamis dan Percetakan Buku Metode Irfani. pada unit usaha Jamur Merang kami melakukan inovasi dari sisi proses dimana biasanya media jamur merang itu dari merang padi, kami merubahnya dengan limbah aren. hal itu kami lakukan agar bisa ikut andil dalam upaya menyelesaikan permasalahan limbah penggilingan tepung aren. bahkan kami membuat konsep Integrated Farming dimana proses mendaur ulang limbahnya tidak berhenti menjadi media jamur merang namun juga sampai menjadi pupuk organik. dari pupuk tersebut kami mengembangkan beragam buah dan sayuran organik seperti pepaya california dan lain sebagainya.

Kemudian inovasi pada percetakan buku metode irfani. buku ini menerjemahkan kitab kuning kedalam bahasa sunda, indonesia dan bahasa inggris. sehingga faktor pembeda kitab kuning metode irfani dengan yang lainnya adalah bisa mengintegrasikan metode bandungan, sorogan dan pembelajaran bahasa asing dalam satu waktu. hal ini dilakukan karena sekolah kami SMPIT dan SMAIT IQBS merupakan sekolah Bilingual. sehingga pengintegrasian kitab kuning dengan bahasa asing menjadi sangat penting kami lakukan. masih banyak lagi inovasi pemberdayaan ekonomi yang Pesantren Raudhatul Irfan lakukan, beragam pola inovasi pemberdayaan ekonomi terus kami implementasikan dan PR kami kedepan adalah membuat program yang melibatkan alumni dan masyarakat, semuanya kami lakukan dalam rangka Ibadah dan memberi manfaat tidak hanya bagi internal pesantren tetapi juga bagi masyarakat luas, semoga...Amin...


Jepara, 19 November 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar