Organisasi, Gesekan dan Jebakan Setan


" Organisasi, Gesekan dan Jebakan Setan "

Penulis : Irfan Soleh

Umat islam saat ini terhimpun kedalam beragam organisasi. Keragaman visi, misi dan aksi organisasi terkadang membuat adanya keretakan dan gesekan antar sesama umat islam. Perbedaan cara dan gaya aksi dilapangan mengakibatkan gesekan yang bisa  berubah menjadi kebencian dan permusuhan. Bagaimana kita sebagai anak muda menyikapi hal ini?  Allah SWT didalam QS Al Maidah ayat 91 berfirman: Sesungguhnya setan itu hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu melalui khamr dan Maisir. Apa hubungan antara celah benci antar organisasi dengan al maidah ayat sembilan puluh satu ini?

Prof. Dr. Wahbah Zuhaili didalam tafsir al Munir menuliskan bahwa setan ingin menimbulkan permusuhan diantara kalian melalui khamr dan maisir. Setan juga ingin menumbuhkan kebencian dengan cara menanamkan rasa tidak suka, dengki, dan menjauhkan kalian satu dengan yang lainnya. Dengan demikian tujuan setan akan terwujud dengan adanya perpecahan dan cerai berai setelah kalian sebelumnya bersatu dibawah keimanan dan persaudaraan islam. Kita bisa mengetahui bahaya yang luar biasa akibat dari khamr dan maisir. Lantas apa sebenarnya makna dari khamr dan maisir itu? 

Makna khamr menurut ar-ragib al ashfahani didalam kitab al-Mufradat fi Gharibil Qur'an adalah menutupi sesuatu. Dan segala sesuatu yang digunakan untuk menutupi sesuatu disebut khimar. Arak disebut khamr karena ia dapat menyebabkan tertutupnya akal. Sedangkan maisir, menurut tafsir al misbah, terambil dari kata yusr yang berarti mudah. Judi dinamai maisir karena pelakunya memperoleh harta dan juga kehilangan harta dengan mudah. Dari segi hukum, maysir atau judi adalah segala macam aktifitas yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih untuk memenangkan suatu pilihan dengan menggunakan uang atau materi sebagai taruhan. Makna khamr menurut prof wahbah zuhaili dalam tafsir al munir adalah semua minuman yang memabukan yang menutupi fungsi akal sedangkan maisir adalah judi.

KH Ii Abdul Basith Wahab ketika pengajian silaturahmi syawal 1443 H mendefinisikan Khomr sebagai ma yukhommirul aqla segala sesuatu yang mengotori fikiran. Maisir itu judi, judi itu tatkala ambisi melebihi takarannya. Fikiran kotor dan ambisi yang kuat itu yg menimbulkan permusuhan. Fikiran itu bisa tertutupi dan terkotori oleh buruk sangka begitupun ambisi organisasi yang berlebihan seringkali membuat gesekan yang menimbulkan kebencian, permusuhan dan perpecahan. Ketika mendengar penjelasan tersebut kemudian saya bergumam dalam hati jangan-jangan para aktifis organisasi yang terjebak pada permusuhan sesungguhnya mereka sedang 'mabuk' dan 'judi' dalam arti mereka sedang tertutupi akalnya dengan buruk sangka pada organisasi yang lain dan terjebak pada ambisi organisasinya sendiri. Kita harus waspada jangan sampai ada gesekan, kebencian dan permusuhan antar organisasi karena hal tersebut jelas-jelas jebakan setan. 


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 19 Mei 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar