Darul Ulum Petir Perspektif Manajemen Strategi



"Darul Ulum Petir Perspektif Manajemen Strategi"

Penulis : Irfan Soleh

Tadi malam saya mengikuti Haol Apa Petir yang ke 5 dan Reuni HAMDU yang ke 22 di Pondok Pesantren Darul Ulum. Meskipun hanya alumni Pasaran Ushul Fiqih tapi mudah-mudahan bisa mendapat keberkahan dan bisa bersambung secara sanad keilmuan. Saya merasa bersyukur karena dibisakan hadir oleh Allah SWT karena yang ikut hadir mengikuti acara tadi malam adalah Para Kyai yang ikut sila bersama kami para santri yang berniat Ngalap Barokah, sebagaimana judul yang tertera Ngalap Berkah Ngiring Masyayikh.  Apa yang bisa saya catat dari Acara Reuni tadi malam? Kenapa mengaitkan Pesantren Darul Ulum dengan manajemen strategi?

Tablig Akbar adalah salah satu rangkaian acara reuni yang diisi oleh dua Maha Guru yaitu Abah Haz (KH Abdul Aziz Affandi) dan Abah Cibantar. Abah Haz membahas tentang kedaulatan pesantren dan dua motif yang harus senantiasa kita jaga yaitu "darmaning parentah dan darmaning ibadah", apa yang kita lakukan haruslah karena melaksanakan perintah Allah dan mempersembahkan setiap aktifitas kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Semangat berkarya yang dilakukan insan pesantren jangan lepas dari dua motif tersebut, dengan kata lain Kreatifitas dan Inovasi kita jangan lepas dari Kalimah Toyyibah sebagaimana yang diajarkan Uwa Ajengan (KH Khoer Affandi), yaitu lailaha illalloh la maujuda, la ma'buda, la mathluba, la maqshuda illalloh.

Dilanjut dengan Abah Cibantar yang mengajak kita agar jangan sampai jadi orang yang rohani nya tuli, buta dan bisu. Beliau membahas Tauhid cukup mendalam dikaitkan dengan Tasawuf, pembahasannya sangat mendalam namun kemudian di sederhanakan dengan syair yang mudah difahami oleh kami yang awwam. Syair nya sebagai berikut;

Ya nabi salam alaika# ya rosul salam alaika

Ya habib salam alaika# sholawatulloh alaika

Mun hoyong dihampura dosa# diasih ku Allah ta'ala

Syaratna mah mung aya dua#didawuhkeun Allah taala

Kahijina kudu mahabbah# ka gusti Allah anu disembah

Kaduanamah mutabaah# turut tumut ka Rosululloh

Pesantren Darul Ulum terkenal dengan Fan Ilmu Ushul Fiqih nya. Kalau dilihat dari sudut pandang manajemen strategi, Pesantren Darul Ulum dengan fan ilmu ushul fiqihnya sudah mempunyai differensiasi dan bisa menjadi faktor keunggulan kompetitif atau competitive advantage. Kan setiap pesantren itu punya kekuatan, kelemahan, tantangan dan peluang masing-masing. Kekuatan Darul Ulum itu di fan ushul fiqihnya. Sehingga menurut saya hal yang harus dilakukan oleh Stakeholder Pesantren Darul Ulum adalah fokus pada Branding Pesantren Ushul Fiqihnya. Pasaran Ushul Fiqih sudah berjalan, kemudian bisa ditambahkan dengan membuat program-program lain tapi tidak keluar dari kekuatan dan branding ushul fiqih. 

Ada 4 tingkatan Brand Awareness yaitu Unaware Brand, Brand Recognition, Brand Recall dan Top Of Mind Awareness. Pesantren Darul Ulum dengan Pengkajian Ushul Fiqih nya sudah pada level Top-Of-Mind Awareness yaitu Pesantren yang pertama kali diingat ketika berbicara ushul fiqih adalah Darul Ulum Petir. Tidak mudah untuk sampai pada level tersebut. Sehingga program-program yang dibuat jangan lepas dari Branding tersebut misalnya dengan membuat Metodologi Pengajaran Ushul Fiqih, buku-buku ushul fiqih hasil karya kolaborasi Para Kyai dan Santri nya, Bahtsul Masail untuk mengimplementasikan pada hal-hal kekinian seperti hukum NFT, Blockchain dll sehingga branding Darul Ulum dengan Pengkajian Ushul Fiqihnya akan semakin melekat dan masyarakat luas pun bisa ikut menikmati hasil pengkajiannya. Harapan saya sederhana Ciamis akan punya beragam Corak Pesantren yang punya kekhasan masing-masing dan Corak Pesantren Darul Ulum adalah Kekuatan Pengkajian Ushul Fiqihnya.


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 23 Januari 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar