Program Pasca Khotam Metode Qiroati

Program Pasca Khotam Metode Qiroati

Penulis : Irfan Soleh

Ketua Metode Qiroati Koordinator Cabang Ciamis, KH Yusuf Amin, terus berinovasi bagaimana membentuk generasi Qurani, generasi yang tidak hanya bisa membaca al Qur'an dengan baik dan benar namun juga bisa memahami Al Qur'an melalui kemampuan membaca karya-karya para ulama. Hari ini 14 Agustus 2021, beliau membuat pelatihan guru pasca khotam metode Qiroati. Apa saja program programnya? Apa tujuan pembentukan program ini?

Perlu diketahui bahwa didalam metode Qiroati itu tidak hanya mempelajari tajwid dan praktek membaca al Qur'an yang baik dan benar, karena didalamnya para santri Qiroati juga mempelajari bagaimana wudhu yang benar, tata cara shalat yang benar, wiridan ba'da sholat, hafalan do'a yaumiah, ghorib dan musykilatul Qur'an. Saat ini sudah belasan ribu alumni metode Qiroati Korcab Ciamis yang telah dikhotam. Khataman yang dimaksud disini adalah santri telah menyelesaikan TASQI (Tes Akhir Santri Qiroati) atau Tashih untuk usia dewasa.

Ketika kami diskusi, KH Yusuf Amin sering mengungkapkan ide nya untuk membuat program pasca khatam. Keinginan tersebut muncul agar para santri yang telah Tasqi atau tashih bisa terus melanjutkan pendidikannya pada lembaga yang menerapkan metode Qiroati. Apalagi sekarang semakin banyak lembaga pendidikan baik formal maupun non formal yang menggunakan metode Qiroati. Kebutuhan akan kurikulum lanjutan tentu sangat diperlukan. Sehingga sangat tepat beliau membuat MAPK (Madrasah Awaliyah Paska Khotam).

Program MAPK menjadi terobosan baru bagi dunia pendidikan secara umum dan khususnya bagi pendidikan Al Qur'an. Karena pada program ini beliau masuk pada ranah bagaimana agar para santri bisa memahami al Qur'an dengan mendekatkan para santri pada kitab-kitab para ulama. Kitab yang dikaji pada MAPK saat ini adalah kitab Safinah untuk fan fiqh dan kitab Aqidatul Awwam untuk fan Tauhid. 2 fan ilmu fardhu A'in yang pas dikaji bagi santri Qiroati. Apalagi mayoritas lembaga yang memakai Qiroati itu setingkat DTA, SD hingga SMP.

Saya masih ingat ketika beliau bercerita bahwa santri tingkat SMP zaman sekarang bisa baca kitab safinah saja sudah luar biasa. Apalagi buku safinah karya beliau sudah ada terjemah per kata nya, ringkasan maksud fasal yang dibahas dan latihannya. Kami Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis menyambut baik program tersebut dan semoga dari program MAPK ini lahir generasi yang tidak hanya bisa membaca al Qur'an dengan baik dan benar tetapi juga punya kemampuan memahami kitab-kitab karya para ulama karena tanpa para ulama kita tidak bisa memahami al Qur'an. Semoga kita semua bisa menjadi ahlul Qur'an, Amin...


Mesjid Agung Rancah, 14 Agustus 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar