Ujian, Pendidikan dan Jihad Terbesar

 Ujian, Pendidikan dan Jihad Terbesar

Penulis : Irfan Soleh
Santri Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis dihadapkan pada serangkaian tantangan dan ujian ketika mencari ilmu. Ada yang diuji dengan rasa cape, rasa lelah karena harus melewati beragam metode dari mulai metode Qiroati, metode amtsilati hingga metode irfani. Ada juga yang diuji dengan penyakit, kurang bekal dan lain-lain namun tahukah kita bahwa ada ujian yang lebih berat dari itu semua? Pendidikan seperti apakah yang bisa membantu mengalahkannya?
Didalam kitab Miftahussudur, Syeikh K.H. A.Shohibulwafa Tajul Arifin menyebutkan bahwa ujian bagi seorang mu'min adalah bahwa ia mempunyai nafsu yang selalu menyuruhnya kepada keburukan. Nafsu ini tunduk dan dikuasai syahwat. Allah SWT menyuruh kita untuk mewaspadainya. Agar ia bisa dikalahkan, harus ada cahaya yang tak terlihat mata tetapi terlihat oleh mata hati. Menurut para syeikh yang telah mencapai ma'rifat, kegelapan nafsu bisa dikalahkan dengan cahaya Dzikir.
Dzikir kepada Allah SWT menjauhkan kita dari sikap lalai dan lalai dapat menggiring kepada kemaksiatan sehingga dzikir dapat membantu meninggalkan maksiat. Sehingga para syekh yang telah mencapai ma'rifat pada Allah mendidik para murid nya dengan jalan dzikir tapi bukan berarti melarang atau tidak melakukan bentuk-bentuk ketaatan yang lain. Para syeikh Arif billah mensucikan ruh nya dengan dzikir baik secara berjama'ah maupun individual dan itu dilaksanakan disamping menunaikan berbagai ibadah syar'iyyah baik yang wajib maupun yang sunnah. Ibadah-ibadah syar'iyyah itu merupakan fondasi yang amat kokoh yang diatasnya dibangun berbagai kesempurnaan pendidikan ruhani.
Sehingga seharusnya pendidikan kita mengarahkan pada cara agar bisa mengalahkan hawa nafsu karena dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi, para santri dan kita semua dihadapkan pada pilihan melajur hawa nafsu atau mengendalikan hawa nafsu. Pendidikan agar bisa mengendalikan hawa nafsu wajib diajarkan karena merupakan jihad terbesar kita. Jihad melawan hawa nafsu adalah jihad yang paling sempurna. Dzikir bisa menjadi salah satu senjata yang kita punya untuk berperang mengalahkan hawa nafsu, semoga kita senantiasa diberi hidayah dan taufiq oleh Allah SWT agar bisa mengendalikan hawa nafsu, peperangan abadi hingga kita mati, semoga... Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar