Mesjid Quba dan Kebun Kurma: CPH Part 4


Mesjid Quba dan Kebun Kurma: CPH Part 4

Penulis : Irfan Soleh


Hari ini kira-kira pukul 6.30 waktu madinah kita ziarah ke beberapa tempat bersejarah diantaranya Mesjid Quba. Tak lama setelah pulang dari Mesjid Nabawi kita langsung kumpul di lobi hotel. Semua jama’ah kloter 3 ikut dalam ziarah ini meskipun pemandu nya tetap dari tiap-tiap KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji). KBIH Al-Hasan kebagian bis 4 dan 5. Semuanya kalau gak salah ada 9-10 bis. Setelah semua jama’ah masuk ke bis masing-masing, ketua rombongan memandu do’a naik kendaraan kemudian diikuti semua jama’ah. Bis pun melaju secara perlahan setelah sempat tertunda menunggu jama’ah yang terlambat datang. Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan tentang Mesjid Quba dimana mesjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi.

Sesampainya di Mesjid Quba, Ketua Rombongan yaitu K.H. Moch. Syarif Hidayat mengumpulkan semua jama’ah persis di depan mesjid. Kemudian beliau menceritakan seluk beluk tentang mesjid Quba, dari mulai sejarah sampai keutamaannya. Akhirnya saya rangkum Informasi dari beliau ditambah dari sumber-sumber yang lain. Masjid Quba terletak di perkampungan Quba, kira-kira 5 kilometer dari arah tenggara kota Madinah. Ini adalah masjid bersejarah karena dibangun oleh nabi Muhammad, yang ikut memikul batu bata saat pembangunannya. Ketika itu, Senin 8 Rabiul Awwal atau 23 September 622 M, para sahabat membawa bahan bangunan yang lain, sementraa Rosul memikul batu bata.

Masjid dengan luas tanah sekitar 5.035 meter persegi ini awalnya merupakan tanah bekas kebun korma milik seorang sahabat Rasulullah. Ketika pertama dibangun, masjid ini hanya memiliki luas 1.200 meter persegi. Di sinilah tonggak pertama syiar Islam yang bakal menerangi seluruh dunia dengan cahaya Ilahiah. Ketika pembangunan masjid ini selesai, Rosul mengimami shalat selama 20 hari. Semasa hidupnya, lelaki yang dijuluki Al-Amin ini selalu pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin dan Kamis. Setelah Nabi wafat, para sahabat menziarahi masjid ini dan melakukan salat di sana.

Satu hal yang saya ingat dari penjelasan Akang (K.H. Moch. Syarif Hidayat) yaitu tentang keutamaan mesjid Quba.  Menurut Hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Abu bin Sahl bin Hunaif radhiyallahu ‘anhum, ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: “Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu ia shalat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umrah”.( HR. Tirmizi no. 298. Ibnu Majah no. 1401). Berikut bunyi teks hadisnya:

Dalam hadits Usaid bin Hudhair al-Anshari ra, dari Nabi saw, beliau saw bersabda:
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِ قُبَاءٍ كَعُمْرَةٍ
"Shalat di masjid Quba` sama seperti (pahala) umrah." (HR. at-Tirmidzi 324, Ibnu Majah 1411, Ibnu Hibban dalam Shahihnya 1627, dan at-Tirmidzi berkata: Hasan Gharib.)

Dari Sahl bin Hanif rad, ia berkata, 'Rasulullah saw bersabda: 

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءٍ فَصَلَّى فِيْهِ َصلاَةً كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ

"Barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian datang ke masjid Quba`, lalu melaksanakan shalat di dalamnya, untuknya seperti pahala umrah." Diriwayatkan oleh Ahmad, an-Nasa`i,  Ibnu Majah dan ini adalah lafazh hadits riwayat Ibnu Majah. (HR. Ahmad (3/487, an-Nasa`I 699, Ibnu Majah 1412, Ibnu Abi Syaibah 7530, ath-Thabrani dalam al-kabir 6/5560, 5561, al-Hakim 3/13 (4279, ia menshahihkannya dan disetujui oleh adz-Dzahabi.)

Para jama’ah kemudian masuk dan shalat 2 raka’at kemudian kita sepakat berkumpul kembali di dekat pintu keluar mesjid tersebut. Cukup lama menunggu jama’ah ibu-ibu karena lokasinya yang berbeda kemudian juga ngantri ditempat wudhu yang cukup lama.  

Dari masjid Quba, ziarah pun dilanjutkan ke kebun kurma, dari tempat parkir terlihat begitu gersang, namun kita digiring ke satu tempat yang khusus jual beli kurma disana. Aktifitas para jama'ah di tempat ini cukup beragam diantaranya foto-foto di dekat pohon kurma, pilih-pilih  kurma, ada kurma buat penyembuh mandul, ada yg minum air pait kayak jamu entah apa namanya dll. Berhubung disini kita cuma dikasih waktu 10 menit, jadi tidak banyak aktifitas yang kita lakukan. Kita pun kembali ke bis dengan barang belanjaan kurma seadanya.

Catatan Perjalanan Haji Part  4

5 oktober 2011 Mesjid Quba dan Kebun Kurma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar