Belajar Literasi dari Syekh Mahfudz At-Tirmasi


 Belajar Literasi dari Syekh Mahfudz At-Tirmasi


Irfan Soleh


    Pada pembukaan Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) Tingkat Kabupaten Ciamis, KH. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S. menekankan pentingnya mengetahui latar belakang pengarang kitab yang dilombakan. Saya pun menjadi tertarik mencari biografi dan latar belakang dari Syekh Muhammad Mahfud At Tirmisi Pengarang Kitab Manhaj Dzawî an-Nazhar. Kitab karangan beliau yang sampai ke ahli warisnya kurang lebih 20 Kitab. Karya-karya tersebut seolah mengajak kita para santri jangan sampai hanya berhenti pada tataran membaca dan memahami karya-karya para ulama, tetapi harus punya cita-cita mempunyai karya tulisan yang mendunia sebagaimana dicontohkan oleh beliau dan Para Ulama Nusantara lainnya. Mari kita bahas biografi singkat beliau dan latar belakang penulisan kitab Manhaj Dzawi an-Nazhor.

    Ayah Syekh Mahfudz At Tirmasi yang bernama KH. Abdullah adalah Pengasuh Periode kedua Pesantren Tremas yang didirikan oleh KH Abdul mannan pada tahun 1830 M. Beliau masih keturunan Raja Brawijaya V. Kalau melihat sejarah sanad keilmuan dan pendidikannya, Syekh Mahfudz Termas termasuk yang berhasil dididik oleh ayahanda nya tidak hanya ilmu dasar al Qur'an tetapi sampai kitab fathul muin, fathul wahab, syarah as syarqowiyah Al Hukam dan Tafsir Jalalain. Kemudian beliau belajar ke KH Muhammad Sholeh bin Umar di semarang dan akhirnya melanjutkan pendidikannya di Makkah al Mukarromah. Ulama yang paling banyak mengajarkan beliau berbagai fan ilmu adalah Sayyid Bakr bin Sayyid Muhammad Syatho, Pengarang kitab I'anatut Tholibin

    Syeikh Mahfudz At- Tirmasi adalah ulama yang produktif menulis. Jurnal Studi Ilmu-ilmu al Quran dan Hadits tahun 2007 menuliskan 20 Kitab berbahasa arab karya beliau diantaranya adalah al0Siqayah al Mardiyyah fi asma kutub ashabina al syafiiyyah, al Minhah al khairiyyah fi arba'in haditsan min ahadits khoiril bariyyah, Al Khala'ah al fikriyah bi syarh al minhah al khoiriyyah, al fawaid al-tirmissiyah fi asanid al Qiraat al Asyriyyah, kemudian kitab yang menjadi bahan kajian di Pondok Tremas Pacitan adalah Muhibah al Fadl Hasyiyah Syarh Mukhtashor Bafadhal dan kitab yang dilombakan pada MQK Tingkat kabupaten Ciamis adalah Manhaj Dzawî an-Nazhar bi syarh mandzumah ilm al asar

    Latar belakang penulisan kitab Manhaj Dzawî an-Nazhar adalah ingin menumbuhkan kembali dirayah hadits yang telah lama tidak mendapat perhatian. Menariknya penyusunan kitab Manhaj Dzawinnadhor hanya memakan waktu 4 bulan 14 hari ketika Syekh Mahfuz berusia 70 tahun. Menurut penulis beliau tidak akan bisa menulis kitab dalam waktu singkat kalau beliau tidak terbiasa menulis, jadi waktu singkat tersebut menandakan jam terbang beliau dalam menulis itu tinggi. Seseorang yang rajin menulis itu bisa dipastikan rajin membaca. Para santri yang mengkaji kitab Manhaz Dzawi Nadhor seharusnya bisa membaca semangat pengarangnya dalam membaca dan menulis agar termotivasi untuk terus meningkatkan tingkat literasi para santri, semoga...Amin...


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 24 Mei 2023.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar