Strategi Percepatan Literasi Al-Quran

 


Strategi Percepatan Literasi Al-Quran


Irfan Soleh


Hari ini, Sabtu 4 Maret 2023, Koordinator Metode Qiroati Kecamatan Cijeungjing mengadakan kegiatan Metodologi Penyegaran. Pada kegiatan ini, Para Guru Metode Qiroati tidak hanya mendapatkan info dari hasil Silaturahmi Nasional Qiroati namun juga info terkait strategi percepatan agar para santri bisa khatam Al Qur'an dengan waktu yang efisien tanpa mengurangi indikator kualitas Lancar Cepat Tepat dan Benar (LCTB) dalam bacaan al Qur'an nya. Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis baru meluluskan 100 an santri Qiroati, angka ini sangat kecil dibandingkan dengan jumlah santri yang belajar metode Qiroati di kabupaten Ciamis, mau tau berapa jumlah guru yang mengajar dan siswa yang belajar metode Qiroati di Korcab Ciamis? bagaimana caranya agar santri mengalami percepatan dalam meningkatkan literasi al Qur'annya?


Pada Februari tahun 2023 M, terdapat 8 koordinator kecamatan yang ada dibawah naungan koordinator Qiroati Cabang Ciamis yaitu Korcam Rancah, Rajadesa, Jatinagara, Cipali, Cijeungjing, Tambaksari, Banjar-Cisaga, dan Sukadana. Jumlah Guru yang aktif mengajar kurang lebih 857 Guru, dan jumlah santri yang belajar metode Qiroati di kabupaten Ciamis kurang lebih 9570 santri, sehingga rasio guru murid sekitar satu banding sebelas, satu guru mengajar sebelas santri. Sebenarnya jumlah Guru yang mempunyai syahadah Qiroati jauh lebih banyak jumlahnya hanya saja tidak semua aktif mengajar seperti misalnya santri SMAIT Irfani QBS yang sudah bersyahadah tidak se aktif yang sudah tidak sekolah dalam mengajar Qiroati nya karena mereka masih mengaji kitab kuning dan lainnya


Berdasarkan info dari Amanah Metodologi, Silaturahmi Nasional Qiroati tahun kemarin fokus pada digitalisasi sementara pada tahun ini fokus pada percepatan santri. ada istilah yang menarik dalam pembahasan tadi yaitu jarak tempuh dengan waktu tempuh, jarak tempuhnya dari jilid pra-TK, jilid 1, jilid 2, jilid 3, jilid 4, jilid 5, juz 27, jilid 6, finishing gharib tajwid dan materi tambahan seperti Teori dan Praktik Shalat, Hafalan Juz Amma dan do'a yaumiyah. waktu tempuh untuk menyelesaikan jarak tersebut tentu berbeda-beda namun yang pasti harus dicari strategi agar waktu tempuhnya bisa semakin cepat, analoginya jarak tempuh ke jakarta misalnya dari ciamis tentu sama namun waktu sampainya nya bisa berbeda-beda tergantung banyak varibel diantaranya moda transportasi apa yang dipakai agar bisa cepat sampai


Bagaimana cara nya agar waktu tempuh menyelesaikan proses metode Qiroati bisa semakin efisien? atau dengan kata lain bagaimana caranya supaya ada percepatan? Pertama, Percepatan melalui TPQ Pagi; TPQ yang diselenggarakan pagi hari dari jam 7 sampai jam 8. Minimal 1 jam untuk anak yang masuk usia 3 tahun. Kedua, Percepatan melalui rasio 1 guru 5 murid yang awalnya 1 guru 10 murid. Ketiga, Metode belajarnya klasikal individual bisa dimulai dari juz 27, karena logikanya santri selesai jilid 5 itu sebenarnya sudah bisa baca al Qur'an makanya dikasih juz 27 setelah jilid 5. Keempat, anak yg belajar TPQ Pagi boleh masuk ke TPQ siang atau sore atau malam asal guru nya sudah di standarisasi meskipun guru nya berbeda. Kelima, Satu kali pertemuan maksimal 5 halaman sehingga satu hari maksimal 15 halaman dengan asumsi tiga kali dalam sehari mengaji nya. keenam, akan diadakan upgrading guru untuk pemetaan dan peningkatan kualitas guru. 


Kemudian Ketujuh, ada Lembaga Pendidikan Dewasa (LPD) untuk Calon guru durasinya seminggu sekali ke korcam setempat. Delapan, Rumus kenaikan jilid harian; jumlah santri x 80% dibagi 3 dibagi 24 contoh kalau 200 santri x 80% : 3 : 24 = 2,2 (artinya dari 200 santri tiap hari 3 santri naik jilid). Sembilan, Kepala TPQ sidak setiap hari melihat KBM dan tugas kepala TPQ juga memastikan tes materi tambahan yaitu Sholat, Juz Amma dan Do'a Yaumiyah, perlu dicatat bahwa materi tambahan jangan menghambat tes kenaikan jilid. Sebelas, Setiap KBM ada waktu bersama mengaji materi tambahan baik terkait sholat, juz amma maupun do'a yaumiyah. Harapannya Target 20% kelulusan harus bisa tercapai, untuk mengevaluasi bisa menggunakan rumus perkiraan khatam yaitu N=A-B. N = jumlah santri khotam tahun depan, A= jumlah santri juz 27 ditambah santri jilid 6 ditambah santri yang sudah masuk ke al Quran, gharib, tajwid  dan finishing, kemudian B= hasil A x 10 %


Poin-poin diatas adalah strategi agar ada percepatan dalam literasi al Qur'an khususnya di Kabupaten Ciamis. Pesantren, madrasah diniyah, Taman Pendidikan Al Qur'an dan semua pihak harus bekerja sama memberantas buta huruf baca al Qur'an. Mendidik generasi Qur'ani memang tidak mudah, untuk bisa membaca al Qur'an dengan baik dan benar saja biasanya diperlukan waktu yang tidak sebentar apalagi untuk memahami al Qur'an. Meskipun yang lebih sulit lagi yaitu mendidik generasi yang tidak hanya bisa baca dan faham kandungan Al-Qur'an namun juga bisa mengamalkan nilai-nilai al Qur'an. Nabi Muhammad SAW sudah mencontohkan dengan penggambaran yang menitikberatkan pada pengamalan yaitu akhlaq beliau adalah al Qur'an. Alhamdulillah Pesantren Raudhatul Irfan dan Pesantren lainnya yang tergabung dalam lembaga yang menyelenggarakan pendidikan al Qur'an metode Qiroati ikut berpartisipasi dalam meningkatkan percepatan literasi Al Qur'an, semoga kita semua tercatat sebagai ahlul Qur'an, Amin...


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 4 Maret 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar