Prophetic Entrepreneurship Learnings


Prophetic Entrepreneurship Learnings

Penulis : Irfan Soleh


Salah satu IRFANI Values adalah Rasulullah as a role model. Al-Qur'an didalam QS Al Ahzab ayat 21 yang artinya Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu. Ayat tersebut menegaskan bahwa Rasulullah SAW adalah uswatun hasanah. Keteladan yang baik dari Nabi Muhammad SAW bisa kita lihat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam konteks entrepreneurship. Sejarah kehidupan Nabi yang mana yang bisa kita jadikan teladan dalam entrepreneurship? Adakah pelajaran yang bisa kita ambil dari perjalanan Bisnis Nabi Muhammad SAW? Seperti apa konsep Prophetic Entrepreneurship Learning?

Coach Yohanes G Pauly dalam buku Business is Fun menuliskan empat tangga sekolah kehidupan dimana didalamnya terdapat tiga bahan dasar utama yaitu time (waktu), energy (tenaga) dan money (uang). Entrepreneur menempati tangga yang ketiga setelah employee dan self employed. Namun untuk bisa menjadi entrepreneur sejati ada tiga anak tangga yang harus dilalui yaitu bisnis operator, bisnis manager dan bisnis owner. Setelah itu barulah masuk entrepreneurial investor. Entrepreneur sejati sudah mencapai financial freedom dimana ia punya banyak waktu dan tenaga untuk hal-hal diluar bisnisnya

Prof. Dr. Muhammad Syafi'i Antonio dalam buku nya Muhammad SAW The Super Leader Super Manager menuliskan perjalanan karir Nabi Muhammad di bidang bisnis. Nabi Muhammad SAW telah mengenal perdagangan diusia 12 tahun dimana Prof Syafi'i mengistilahkannya dengan magang atau internship sampai usia 17 tahun ketika beliau mulai membuka usaha sendiri sebagai business manager. Kemudian para pemilik modal mekkah mempercayakan pengelolaan perdagangan mereka pada Nabi Muhammad sehingga beliau sama halnya seperti investment manager

Ketika Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah dan terus mengelola perdagangannya, Prof Syafi'i Antonio mengistilahkan Nabi sebagai Business Owner dan ketika usia beliau menginjak pertengahan 30-an, beliau menjadi seorang investor dan mulai memiliki banyak waktu untuk memikirkan kondisi masyarakat. Pada level ini Nabi Muhammad SAW sudah masuk level financial freedom dimana beliau punya keleluasaan waktu dan tenaga untuk mendakwahkan Agama Islam sehingga diusia 40 tahun, Nabi fokus berdakwah

Pada usia 12 tahun Nabi Muhammad SAW sudah melakukan perjalanan bisnis ke Syiria, sehingga kalau dihitung dari usia tersebut hingga masa kerasulan berarti Nabi menjalani bisnis selama 28 tahun, masa tersebut lebih lama jika dibandingkan masa kerasulan dari usia 40 hingga 63 tahun yaitu 23 tahun. Bahkan, jiwa entrepreneur Nabi sudah ditempa dari mulai sejak kecil karena terlahir sebagai anak yatim dan sejak kecil Nabi sudah membantu ekonomi keluarga. 

Nabi di masa kecil pernah mengembala ternak dan ternyata penggembala itu menurut Prof Syafi'i Antonio punya fungsi leadership yaitu path finding, directing, controlling, protecting dan reflecting. Maka tidak heran menggembala ternak menjadi pekerjaan yang umum dilakukan oleh para Nabi dan Rasul. Sehingga bisa kita simpulkan jiwa entrepreneurship dan leadership Nabi Muhammad SAW sudah diasah sejak kecil. Setelah periode entrepreneurship dilanjutkan dengan masa kerasulan, sehingga prophetic entrepreneurship learningnya adalah semuanya dilakukan sebagai wasilah dakwah dan ibadah. 


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 26 Maret 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar