Pelajaran Praktik Marketing & Selling Siswa SMAIT IQBS
Irfan Soleh
J David Hunger dan Thomas L Wheelen dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategi membahas beberapa strategi pemasaran diantaranya adalah Strategi pengembangan pasar yaitu dengan menangkap pangsa pasar yang lebih besar dari pasar yang ada dan mengembangkan pasar yang baru bagi produk yang ada. Untuk mengimplementasikan teori diatas, kami membuat Project Based Learning khusus untuk Siswa SMAIT Irfani Quranicpreneur Bilingual School yang kami namakan sebagai Marketing and Selling Project. Seperti apa keseruan projek tersebut?
Salah satu Badan Usaha Milik Pesantren Raudhatul Irfan adalah kantin Koqu. Target market kantin Koqu adalah para santri karena produk yang dijual nya pun yang biasa diminati oleh para santri dengan ciri khas harga yang terjangkau. Bulan Ramadhan kami membuat produk aneka makanan dan minuman untuk buka puasa. Tugas projek siswa SMAIT IQBS adalah bagaimana mengembangkan pasar produk kantin koqu menjadi lebih luas tidak hanya sebatas internal pesantren, akhirnya mereka berangkat ke alun-alun Ciamis untuk memasarkan produk minuman di Bazar Ramadhan
Menariknya ketika mereka sampai di Bazar Ramadhan Alun-alun Ciamis malah turun hujan yang cukup lebat. alhasil beberapa strategi yang sudah di susun sebelumnya tidak bisa terlaksana dengan baik, target penjualan tidak sesuai dengan tujuan. Namun kami melihat mereka tidak lantas menyerah, setelah hujan agak mereda mereka berpencar menjual produk minuman buatan kantin pesantren dengan penuh semangat sampai akhirnya lebih dari 70% produk minuman yang kami tugaskan bisa terjual
pelajaran yang bisa diambil dari projek ini banyak sekali diantaranya yang pertama Beberapa jurnal menyebutkan bahwa terdapat hubungan positif antara praktek penjualan dengan minat wirausaha. Melihat semangat para siswa SMA dalam menyelesaikan praktek penjualan ini meskipun terkendala hujan bisa membuktikan bahwa minat wirausaha mereka tinggi. indikatornya ketika terjadi masalah atau kendala, mereka berupaya menjadi problem solver dan tidak menyerah pada keadaan
Pelajaran kedua adalah ternyata tidak mudah mencari tahu dimana pembeli idaman produk kita sebagai mana yang diajarkan Sabri Suby dalam buku Sell Like Crazy karena kita harus mencari tahu dimana pembeli produk kita secara lebih detail, kita juga harus mencari tahu apa masalah utama dan tantangan terbesar pembeli produk kita, bahkan kita harus mencari apa yang membuat calon pembeli kita senang. Poin-poin ini mengharuskan kita melakukan riset pasar terlebih dahulu tidak hanya sebatas asal masuk sebuah pasar
Pelajaran ketiga adalah pengalaman bahwa mencari uang itu tidak mudah, menjual produk itu juga tidak semudah yang dibayangkan, perlu ilmu dan beragam pengalaman praktek dilapangan, kombinasi seimbang keduanya diperlukan. Pengalaman ini justru akan membuat mereka lebih menghargai kedua orang tua nya yang telah banting tulang menafkahi mereka, memberi biaya agar mereka bisa tenang belajar. Saya termasuk yang beruntung karena sejak kecil selalu diajak ayahanda mengelola bisnis sehingga beragam pengalaman dari yang manis sampai pahit sudah pernah mengalaminya dan ternyata pengalaman tersebut mahal sekali. Semoga mereka pun mendapatkan hal yang sama karena pengalaman adalah guru yang terbaik.
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 28 Maret 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar