Relasi Penyucian Qolbu Nabi dan Tazkiyatunnafsi



Relasi Penyucian Qolbu Nabi dan Tazkiyatunnafsi

Penulis : Irfan Soleh


Salah satu fragmen kisah pra isra mi'raj adalah momen dada Nabi Muhammad SAW dibelah, dibasuh dan disucikan oleh malaikat Jibril a.s. Ternyata Qolbu Nabi pernah mengalami pembedahan dan penyucian sebanyak empat kali sepanjang hidup beliau. Menurut Ismail Haqqi Al Kholwati dalam Ruhul Bayan fi Tafsiril Qur'an, penyucian Qolbu dengan proses pembelahan dada ini menjadi keistimewaan yang dianugrahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan tidak pernah dialami oleh Nabi-nabi lainnya. Para peristiwa apa saja dada Nabi dibelah dan disucikan? apa hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut? adakah kaitannya dengan tazkiyatunnafsi?

Mayoritas ulama menegaskan bahwa penyucian Qalbu Nabi yang terjadi sebanyak empat kali itu tergolong sebagai doktrin agama yang wajib diterima dan diyakini kebenarannya secara apa adanya, sebab peristiwa ini berada dalam wilayah kekuasaan Allah SWT. Penyucian Qolbu Nabi yang pertama kali terjadi adalah ketika beliau masih kecil dan tengah berada dalam asuhan Halimah as -Sa'diyah . Peristiwa luar biasa ini terekam dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad dan Imam Muslim. Menurut Ahmad Dardir dalam Hasyah Ahmad Dardir, penyucian Qolbu yang pertama ini agar sejak usia dini beliau tumbuh sebagai manusia dengan integritas pribadi yang sempurna serta terjaga dari mengikuti dorongan-dorongan hawa nafsu dan setan

Penyucian Qalbu Nabi yang kedua kalinya terjadi pada saat beliau menginjak usia 10 tahun. Menurut Muhammad bin Alawi dalam Muhammad al Insan Kamil, penyucian Qolbu Nabi pada usia menjelang remaja ini dilakukan agar beliau terhindar dari perbuatan-perbuatan amoral yang lazim terjadi pada seseorang yang sedang mengalami pertumbuhan kedewasaan. Kemudian penyucian Qolbu Nabi yang ketiga kalinya terjadi ketika beliau diutus menjadi Nabi dan Rasul pamungkas. Penyucian Qolbu Nabi ketika bi'tsah ini dilakukan dalam rangka memuliakan Nabi, serta untuk menguatkan beliau agar siap dan sanggup menerima wahyu-wahyu Ilahi dengan kualitas jiwa yang lebih sempurna dan tangguh, karena tak sembarang orang mampu memikul beratnya tugas kenabian

Penyucian Qolbu Nabi yang keempat terjadi sebelum peristiwa isra mi'raj. Para Ulama berbeda pendapat terkait dengan tujuannya, ada yang berpendapat untuk membersihkan segumpal darah hitam tempat adanya bisikan setan, ada yang berpendapat untuk lebih menjernihkan kejernihan qolbu Nabi, ada juga yang berpendapat untuk menuangkan pengetahuan-pengetahuan ilahi (al-ma'arif al ilahiyah) dan rahasia-rahasia yang suci (al asrar al qudsiyah), ada juga yang berpendapat untuk membuat Nabi lebih siap dan sanggup, lebih kuat dan tanggung karena akan menempuh perjalanan maha dahsyat bermunajat dan bersua dengan Allah SWT

Rangkaian penyucian Qolbu Nabi menyimpan pesan bahwa Qalbu yang menjadi software Rabbani Ruhani manusia, terlebih dahulu harus disucikan dari berbagai kotoran, penyakit hati dan ruang-ruang yang menjadi sarang nafsu dan setan agar layak disemayami limpahan makrifat Ilahi dan rahasia-rahasia suci sehingga dapat menempuh perjalanan menuju Allah SWT. Tentu hal ini bagi kita manusia biasa erat kaitannya dengan konsep tazkiyatunnafsi atau proses pembersihan jiwa dari berbagai dosa dan sifat tercela yang bisa membuat Qolbu kita berpenyakit

Di dalam Kitab Kifayatul Atqia wa Minhajul Ashfiya karya Syeikh Abu Bakar bin Muhammad Syato di tuliskan bahwa Obat hati itu ada lima perkara, Pertama, Membaca Al Qur'an dengan merenungkan bacaannya. Kedua, mengosongkan perut (lapar). Ketiga, Shalat Malam. Keempat, berdzikir memohon kepada Allah di waktu sahur, dan Kelima, bergaul dengan orang-orang sholeh. Kelima perkara ini dikutip dari ungkapan Sayyid Ibrahim al Khawwas yang kemudian di Indonesia populer dinyanyikan oleh Opik dengan judul lagu tombo ati. Semoga dengan mempelajari kisah fragmen pra isra mi'raj khususnya snapshot bagian penyucian Qolbu Nabi membuat kita terus melakukan tazkiyatunnafsi minimal dengan 5 hal yang diajarkan dalam kitab kifayatul atqia tersebut, semoga... Amin Ya Allah Ya Mujibassailin...

Tulisan ini untuk materi Khutbah di Mesjid Islamic Center Ciamis, Jum'at 10 Februari 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar