Model Pendidikan Komprehensif Perspektif Badiuzzaman Said Nursi


Model Pendidikan Komprehensif Perspektif Badiuzzaman Said Nursi 

Penulis : Irfan Soleh


Acara Tasyakur Milad Pesantren Raudhatul Irfan yang ke 6, Khotmil Qur'an metode Qiroati, Wisuda Amtsilati dan Walimatul Khitan Alhamdulillah berjalan lancar. Kami memberi waktu satu hari bagi para santri untuk istirahat di kobong masing-masing setelah acara besar tahunan tersebut. Saya sendiri memilih untuk istirahat dengan mencari bacaan novel dan tanpa sengaja saya tetiba ingin membaca Novel Api Tauhid, Novel sejarah pembangun jiwa yang menghadirkan tokoh Badiuzzaman Said Nursi karya Habiburrahman el Shirazi. Pada Prolog novel tersebut, Prof. Dr. Noor Achmad, MA mengulas sedikit konsep pendidikan integral yang dikembangkan Said Nursi, Apa yang dimaksud dengan konsep pendidikan integral? Bagaimana Novel Api Tauhid menggambarkan konsep pendidikan Perspektif Badiuzzaman Said Nursi?

Badiuzzaman Said Nursi dilahirkan pada 1877 di desa Nurs, Provinsi Bitlis, Anatolia timur dan meninggal pada 20 Maret 1960 di Sanliurfa, Turki. Salah satu kegelisahan Said Nursi adalah ketika lembaga pendidikan hanya fokus pada ilmu-ilmu umum saja sehingga menurut Prof. Dr. Noor Ahmad, MA, Said Nursi memperjuangkan konsep pendidikan integral  terbukti beliau ingin membangun Medresetuz Zahra yang menggabungkan tiga hal yaitu sekolah modern yang mengajarkan ilmu-ilmu modern, madrasah yang mengajarkan ilmu syari'ah dan zawiyah para sufi yang membina penyucian jiwa dan kehalusan adab. Model Pendidikan integral yang mencakup tiga aspek tersebut ternyata ada di dalam Al Qur'an

Allah SWT berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 129 dan 151, Ali Imron ayat 164, dan al Jumu'ah ayat 2 yang intinya bahwa ada 3 aspek penting dalam pendidikan yaitu Aspek Tilawah (pengenalan, pemahaman, dan penghayatan Ayat-ayat Allah SWT), Aspek Tazkiyah (pembersihan hati dan penyucian jiwa), serta aspek Ta'lim (pengajaran). Sehingga sebuah lembaga pendidikan tidak hanya sebatas mengembangkan sisi kognitifnya saja, tetapi harus memperhatikan dua aspek lainnya yaitu afektif dan psikomotorik. Bahkan ditengah banyaknya permasalahan kenakalan remaja dan masalah sosial lainnya penekanan pada aspek tazkiyah menjadi sangat penting

Novel Api Tauhid begitu indah menggambarkan bagaimana Said Nursi muda sangat haus akan ilmu pengetahuan tidak hanya ilmu agama tetapi juga dengan kecerdasannya yang luar biasa, Said Nursi juga mempelajari hampir semua jenis ilmu modern dengan sangat serius di Perpustakaan pribadi Thahir Pasya bahkan digambarkan beliau tidak keluar perpustakaan kecuali untuk shalat berjamaah di Mesjid dan menyampaikan kuliah agama. Badiuzzaman Said Nursi meyakinkan masyarakat bahwa ilmu agama dan ilmu modern bisa bersatu, bahkan tidak boleh dipisahkan, jika umat ingin maju dan merebut kembali kejayaan

Inti dari reformasi pendidikan yang disampaikan Said Nursi ada pada penyatuan tiga pilar pendidikan yaitu Medrese sebagai pilar pendidikan agama, mekteb sebagai pilar pendidikan umum, dan tekke sebagai lembaga sufi yang menjadi pilar penyuci rohani. Badiuzzaman Said Nursi menawarkan sistem pendidikan komprehensif yang memadukan pendidikan agama dan ilmu modern secara seimbang. Mekteb yang unggul sebagai akal budi, medrese yang paling baik sebagai hati dan zawiye yang paling suci sebagai ruhani. Seharusnya menurut beliau, lembaga pendidikan itu melahirkan multi keahlian yang menjawab tantangan ummat namun tetap tidak keluar dari jalur agama

Pendidikan menurut Said Nursi adalah salah satu dari lima pilar yang beliau paparkan sebagai pilar yang harus dimiliki, dihayati dan diamalkan suatu bangsa agar surga ketentraman, kemakmuran, kesejahteraan, keamanan dan kemajuan bisa diraih dan dirasakan oleh seluruh rakyat. empat pilar lainnya adalah persatuan hati, bersatu padu mempertahankan integritas bangsanya, kemudian cinta bangsa, memaksimalkan daya upaya manusia dan menghentikan pemborosan dan pemubadziran. Pendidikan yang komprehensif lah yang akan menjadi pilar yang harus dimiliki sebuah bangsa, Pendidikan yang memadukan ilmu umum dengan ilmu agama dan lebih spesifik lagi beliau memaparkan pentingnya ilmu tashawuf atau tilawah, ta'lim dan tazkiyah.


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 26 Februari 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar