Bisnis, Pesantren dan Ekosistem Keberkahan


Bisnis, Pesantren dan Ekosistem Keberkahan

Penulis : Irfan Soleh


Dua hari yang lalu kami kedatangan tamu seorang pengusaha muda yang menjadi ketua yayasan sebuah pesantren dan kemarin juga kami kedatangan tamu Tim Asatidz dan Kepala Sekolah dari Bogor yang Pendiri Pesantrennya juga seorang Pengusaha tidak heran luas pesantrennya sampai 25 Hektar. Kami merasa terhormat, karena keduanya menanyakan mengenai bagaimana Pesantren Raudhatul Irfan membangun ekosistem yang mendukung kemajuan baik bisnis maupun pesantrennya. Sebelum berbincang dengan tamu dari Bogor, saya menjemput istri yang mengikuti acara Muslimahpreneur, dari acara tersebut saya mendapatkan ide diksi ekosistem keberkahan. Apa yang dimaksud dengan ekosistem keberkahan?

Sambil menunggu istri selesai acara Muslimahpreneur nya, saya mampir di booth start up platform omnichannel dan juga start up market place. Ternyata keduanya membicarakan diksi yang sama yaitu menawarkan sebuah ekosistem bisnis. Istilah ekosistem diperkenalkan oleh ahli boyani Inggris yaitu Arthur Tansley pada tahun 1930-an untuk menggambarkan komunitas organisme yang berinteraksi satu sama lain dan lingkungannya seperti udara, air, bumi dan lainnya. Konsep Biologi tersebut kemudian diadopsi oleh pakar strategi bisnis James Moore dalam artikelnya di Harvard Business Review pada tahun 1993. Intinya dalam bisnis juga ada komunitas organisme yang saling berinteraksi satu sama lain

James Moore mendefinisikan ekosistem bisnis dengan suatu komunitas ekonomi yang didukung oleh landasan organisasi dan individu yang saling berinteraksi, organisme dunia bisnis. Dalam sebuah bisnis terdapat jaringan organisasi yang didalamnya ada pemasok, distributor, pelanggan, pesaing, pemerintah dan sebagainya yang terlibat dalam penyampaian produk barang atau jasa. Tentu jejaring ekosistem tersebut perlu diatur atau di manage dengan baik. Begitupun dengan pesantren, didalamnya terdapat beragam pihak yang terlibat diantaranya Pengurus Yayasan, Guru-guru, santri atau siswa, wali santri, donatur pembangunan, masyarakat dan lain sebagainya yang sama seperti bisnis, ekosistem tersebut perlu diatur dengan baik

Berkah itu ziyadatul khair artinya tambah-tambah kebaikan. Bisnis menjadi barokah karena diniatkan untuk membangun sarana fasilitas pesantren, membiayai operational pesantren dan lainnya. Pesantren pun sama menciptakan ragam kebaikan lainnya termasuk do'a para santri yang bisa jadi wasilah bisnis semakin maju dan berkembang. Segala sesuatu yang kita lakukan jika menghasilkan kebaikan maka termasuk berkah. Hasil bisnis dipakai untuk membangun pesantren termasuk berkah, pesantren menjadi sarana para santri mengenal dan mengamalkan kebaikan juga berkah, Baik bisnis maupun pesantren keduanya membentuk jejaring dan melahirkan ragam kebaikan sehingga Hubungan Bisnis dan Pesantren disatukan dalam sebuah ekosistem yang bernama keberkahan, Semoga...Amin...


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, Minggu pagi 26 Februari 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar