Metode Qiroati dan Kurikulum Irfani


Metode Qiroati dan Kurikulum Irfani

Penulis : Irfan Soleh


Metode Qiroati adalah salah satu metode membaca al Qur'an dengan baik dan benar yang dikaji pada Kurikulum Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis. Terdapat sembilan jilid kitab yang dikaji pada metode Qiroati yaitu Jilid Pra TK, jilid 1, jilid 2, jilid 3, jilid 4, jilid 5, jilid juz 27, jilid 6 dan jilid ghorib & musykilat. Tulisan ini berupaya memperkenalkan strategi pengajaran metode Qiroati agar selesai 6 bulan kemudian kompetensi dasar dan materi pokok atau pembahasan dari masing-masing jilid. Tujuan dari tulisan ini agar wali santri atau para pengkaji metode Qiroati bisa memahami apa saja yang dipelajari pada metode Qiroati. Apa saja kompetensi dasar dan materi pembahasan pada setiap jilidnya? bagaimana strategi pengajaran yang dilakukan di Pesantren Raudhatul Irfan?

Kompetensi Dasar yang dipelajari pada jilid Pra TK dan Jilid 1 sama yaitu Huruf Hijaiyah hanya berbeda pada materi pokok atau pembahasannya saja, kalau pada jilid pra TK lebih kepada pengenalan huruf-huruf hijaiyah saja sedangkan pada jilid 1 sudah mulai masuk pada materi Bacaan huruf yang berharkat fathah dibaca langsung tanpa mengeja, kemudian Pengenalan huruf hijaiyah, dan Bacaan huruf berangkai dalam satu suku kata. Kompetensi Dasar jilid 2 terbagi tiga yaitu Harkat, Angka Arab dan Mad Thabi'i. Kemudian Materi Pembahasannya juga ada tiga yaitu Pertama, Membaca huruf hijaiyyah berharkat kasroh, domah, fathah tanwin, domah tanwin. Kedua, Pengenalan nama-nama harkat dan angka arab. Ketiga, Bacaan mad, yakni mad thobi’i (panjang 1 alif)

Kompetensi Dasar Jilid 3 terbagi kedalam 4 poin yaitu Pertama, Bacaan mad selain mad thobi’i. Kedua, Huruf yang sukun. Ketiga, Huruf lin dan Keempat, Alif Lam qomariyyah. Materi Pembahasannya terbagi kedalam 6 poin yaitu Pertama, Bacaan mad thobi’i yang belum diajarkan pada jilid 2. Kedua, Bacaan huruf yang dimatikan (bertanda sukun) seperti lam dan al qomariyyah. Ketiga, Ro, mim, sin. Keempat, Perbedaan ‘ain dengan hamzah dan fa. Kelima, Cara membaca huruf ‘ain dengan makhorijul yang benar. Keenam, Bacaan huruf lin (au dan ai)

Kompetensi Dasar Jilid 4 terbagi kedalam sembilan poin yaitu Pertama, Ikhfa. Kedua, Mad wajib dan jaiz. Ketiga, Gunnah. Keempat, Idhar syafawi. Kelima, Idgom mitslain. Keenam, Idgom bigunnah. Ketujuh, Idgom bilagunnah. Kedelapan, Alif Lam syamsyiyyah dan Kesembilan, fawatihussuar. Materi Pembahasannya terbagi kedalam 13 poin yaitu Pertama, Bacaan ikhfa. Kedua, Bacaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfashil dengan tanda. Ketiga, Bacaan gunnah (dengung). Keempat, Makhorijul huruf sin dan ha, syin dan kho. Kelima, Bacaan makhorijul huruf bertasydid selain huruf nun dan mim. Keenam, Membaca ulaaika (huruf wau tidak terbaca). Ketujuh, Bacaan idhar syafawi. Kedelapan, Bacaan idgom mitslain. Kesembilan, Bacaan idgom bigunnah. Kesepuluh, Bacaan idgom bilagunnah (untuk huruf mim dan nun). Kesebelas, Bacaan idgom bilagunnah (untuk huruf lam dan ro). Kedua belas, Bacaan al syamsyiyyah. dan Poin Ketiga belas, Cara membaca huruf-huruf fawatihussuar (huruf-huruf di awal surat dalam al-qur’an)

Kompetensi Dasar pada jilid 5 terbagi kedalam 8 poin yaitu Pertama, Idgom bigunnah. Kedua, Iqlab. Ketiga, Ikhfa syafawi. Keempat, Idhar syafawi. Kelima, Cara wakof, Keenam, Lafadz alloh. Ketujuh, Qolqolah. Kedelapan, Mad lazim. Materi Pembahasannya terbagi kedalam 9 poin yaitu Pertama, Bacaan idgom bigunnah (untuk huruf wau dan ya). Kedua, Bacaan iqlab. Ketiga, Bacaan ikhfa syafawi. Keempat, Bacaan idhar syafawi. Kelima, Cara menghentikan bacaan (mewakofkan bacaan). Keenam, Makhorijul huruf gin, Ha, Tsa. Ketujuh, Cara membaca lafadz alloh. Kedelapan, Bacaan qoqolah (beserta makhorijul huruf) dan Kesembilan, Bacaan mad lazim mutsaqol kalimi. Kompetensi Dasar pada jilid juz 27 adalah hanya Tadarus juz 27 dengan materi pembahasannya adalah membaca juz 27 dengan lancar. 

Kompetensi Dasar Jilid 6 terbagi dua poin yaitu Pertama, Idhar dan Kedua, Belajar Membaca al-qur’an. Materi pokok pembahasannya terbagi kedalam 4 poin yaitu Pertama, Bacaan idhar. Kedua, Cara membaca illa yang diwasolkan. Ketiga, Cara membaca tulisan ana dan Keempat, Belajar membaca al-qur’an yang sesungguhnya. Kemudian untuk jilid Ghorib dan Musykilat, Para santri fokus mempelajari dan menghafal Ghorib yaitu bacaan yang dianggap asing, dianggap asing karena membacanya keluar dari qoidah ilmu tajwid. Para santri juga mempelajari Musykilat yaitu kalimat yang dalam membacanya dianggap sulit padahal tidak keluar dari ilmu tajwid. Pada jilid ini terdapat 67 Gharib dan Musykilat Imam Asim Riwayat Hafs

Strategi Pengajaran Qiroati di Pesantren Raudhatul Irfan agar tercapai 6 bulan, meskipun mayoritas biasanya selesai dalam rentang waktu satu tahun, yaitu Pertama, kita hitung jilid 1 sampai jilid 6 itu ada 44 halaman atau 22 lembar. Juz 27 ada 15 lembar. Sehingga kami mentargetkan 3 lembar per hari atau kalau dalam seharinya ada 3 pertemuan berarti per pertemuan satu lembar. Kedua, untuk gharib per harinya 3 point sehingga ditargetkan beres gharib satu bulan satu minggu. Meskipun pada faktanya dilapangan tergantung pada keseriusan peserta didiknya, kami hanya berupaya membuat target dan menyediakan rasio guru yang memadai agar peserta didik bisa betul-betul terbimbing. Mushonif Metode Qiroati, KH Dachlan Salim Zarkasyi, berpesan pada kita semua yaitu Guru ngaji harus sabar dan ikhlas, guru ngaji harus sering tahajud, guru ngaji harus sering tadarus al Qur'an dan guru ngaji harus istiqomah dan muruah. Semoga kita bisa mengamalkan dan menjadi Ahlul Qur'an, Amin...


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 14 Februari 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar