Fragmen Latar Belakang Isra Miraj



Fragmen Latar Belakang Isra Miraj 

Penulis : Irfan Soleh


Tadi malam tepat nya Selasa 7 Februari 2021, Saya diundang acara Rajaban di Mesjid Nurul Huda Cikanyere Cikoneng. Tema yang diamanahkan panitia adalah terkait hikmah isra mi'raj . Tidak semua saya bahas dalam ceramah tadi malam sehingga tulisan ini berupaya melengkapi dengan memfokuskan pada pembahasan mengapa isra miraj terjadi atau fragmen latar belakang isra mi'raj. Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan latar belakang yang menyebabkan isra mi'raj terjadi. Setidaknya ada tiga pendapat yang populer yaitu Pertama berkaitan dengan perdebatan langit dan bumi. Kedua, berkaitan dengan tahun kesedihan ('amul hujni) dan Ketiga berkaitan dengan ayat linuriyahu min ayatina. Mari kita bahas satu per satu.

Sumber yang membahas pendapat pertama yang mengaitkan latar belakang isra mi'raj dengan perdebatan langit dan bumi adalah kitab Durrotun Nasi'in karya Ulama terkemuka abad 13 Hijriah yaitu Usman bin Hasan As Syakir al Kubawiy. Beliau mengisahkan bahwa pada mulanya bumi tempat manusia hidup ini merasa bahwa dirinya lebih mulia dari pada langit. banyak argumen yang disebutkan bumi yang kemudian dibalas oleh langit dengan mengetengahkan argumen lain yang menyatakan justru langitlah yang lebih mulia. Singkat cerita sampailah pada argumen bumi yang menyatakan bahwa pemimpin para Rasul , penutup para Nabi yaitu Nabi Muhammad SAW bertempat tinggal diatas tanahku kata bumi. Argumen itu membuat langit merasa kalah dan kemudian memohon kepada Allah agar menaikan Nabi Muhammad ke langit kemudian Allah mengabulkan melalui peristiwa Isra Miraj

Pendapat yang kedua yang mengaitkan latar belakang isra mi'raj dengan tahun kesedihan datang dari ulama kontemporer yaitu Syekh Thanthawi Ahmad Umar yang dimuat dalam majalah mimbar islam terbitan Kairo mesir pada tahun 70-an. Beliau menuliskan bahwa isra mi'raj itu untuk menghibur Rasululloh SAW dari kesedihan karena paman yang selalu menjaga Nabi yaitu Abu Thalib dan kemudian disusul istri tercinta Khadijah binti khuwailid meninggal dunia. Sepeninggal Abu Thalib, intimidasi kafir quraish semakin menjadi-jadi sampai-sampai Rasul hijrah ke Thaif namun ternyata mendapat penolakan bahkan bukan hanya cacian dan makian tetapi juga lemparan batu hingga fisik Rasul terluka. Rosululloh merasa sangat sedih karena dakwahnya semakin sulit sehingga Allah SWT menghibur dengan perjalanan Isra Mi'raj

Pendapat pertama dan kedua dinilai problematis karena peristiwa isra mi'raj mukjizat yang besar dan kebesarannya menjadi berkurang jika hanya dikaitkan dengan perdebatan langit dan bumi dan juga perjalanan menghibur Nabi dari kesedihan. Sehingga Ibn Ishaq dalam as-Sirah Nabawiyah berpendapat bahwa latar belakang isra miraj adalah untuk memperlihatkan kekuasaan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Senada dengan pendapat tersebut, Ali Muhammad As Salabi dalam Sirah Nabawiyah nya menyatakan bahwa melalui perjalanan isra miraj, Allah memberi kesempatan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyaksikan dan merasakan sendiri pengalaman-pengalaman yang maha luar biasa melihat kebesaran ayat-ayat Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam QS Al Isra ayat 1 yaitu linuriyahu min ayatina.

Al Imam Fakhrudin Arrazi dalam kitab Mafatihul Ghaib menyatakan bahwa secara psikologis orang yang telah melihat langsung kekuasaan dan kebesaran Allah SWT dengan yang belum atau tidak melihat langsung, maka kekuatan jiwa nya, konsistensi dan keteguhan hati nya untuk menghadapi pelbagai cobaan di dalam memperjuangkan kebenaran atau memperjuangkan apapun tentu akan berbeda. Ibn Asyur dalam kitab at Tahrir wa at Tanwir meyatakan bahwa logika sunnatulloh telah merumuskan bahwa pengetahuan yang lahir dari persepsi indrawi akan lebih mapan dari pada pengetahuan yang lahir dari analisis argumen non indrawi. contohnya keyakinan akan surga neraka antara orang yang pernah melihat langsung seperti Nabi tentu akan berbeda dengan orang yang belum melihatnya secara langsung. Sehingga dengan adanya isra mi'raj kekuatan iman dalam jiwa Nabi semakin kuat karena telah melihat langsung tanda-tanda kebesaran Allah SWT.


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, Rabu 8 Februari 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar