Jurus "TANDUR" : Cara Jitu Menanamkan Energi Positif dalam Belajar


Jurus "TANDUR" : Cara Jitu Menanamkan Energi Positif dalam Belajar

Penulis : Heri Siswanto

Bagaimana cara mendidik anak adalah pertanyaan dan teka-teki yang selalu akan jadi menarik untuk dipecahkan baik oleh orang tua dan kita sebagai Tenaga Pendidik. Pasalnya setiap anak adalah unik dengan energi dan sosial emisionalnya masing-masing dalam belajar. Pertanyaan lain adalah bagaimana membangun energi anak agar selalu semangat dalam belajar? Tony Buzzan (2018) dalam Bukunya Mind Map Master mengungkapkan "your brain is like a sleep giant" artinya otak kita seperti raksasa yang sedang tidur. Hal demikian akan terjadi jika tak ada energi positif yang memacu otak untuk merasakan atmosfir dan energi positif untuk semangat dalam aktivitas belajar.

"TANDUR" adalah salah satu opsi jurus yang dapat dilakukan untuk memotivasi dan membangun energi positif anak dalam belajar. Istilah "TANDUR" merupakan akronim dari (1) Tumbuhkan; (2) Alami; (3) Namai; (4) Demonstrasi; (5) Ulangi; (6) Rayakan. Metode pengelolaan kelas ini masuk dalam tipe quantum teaching yang banyak diterapkan oleh Tenaga Pendidik untuk memotivasi serta membangun kelas yang menyenangkan. Tentu ini bukan hal yang baru, cara belajar dan mengajar yang keren ini merupakan ilustrasi adopsi dari sekian banyaknya Guru di Jepang yang sukses mencetak generasi dan anak yang selalu punya energi positif dalam belajar sehingga mereka memiliki output skill yang luar biasa hebat dan berdaya saing.

Fase pertama (1) adalah bagaimana kita Menumbuhkan semangat belajar anak, ini dapat dilakukan dengan pengungkapan hal-hal yang menarik. Fase kedua (2) adalah dengan menyampaikan hal-hal yang berkorelasi dengan pengalaman siswa atau yang mereka pernah Alami. Fase ketiga (3) adalah membimbing anak untuk dapat mempelajari suatu hal dengan versi mereka sendiri seperti menamai observasi hal-hal baru. Fase keempat (4) adalah memberi ruang kepada anak untuk mendemonstrasikan apa yang sedang dipelajari. Fase kelima (5) adalah memberikan waktu kepada mereka untuk dapat menjelaskan kembali apa yang telah dipelajari. Fase terakhir (6) adalah dengan merayakan pembelajaran, hal ini sangat efektif untuk menjaga energi positif belajar anak dengan sekedar memberi apresiasi.

Enam cara ini merupakan langkah efektif dan jurus jitu yang dapat kita lakukan untuk membangun kelas yang bahagia. Selalu ciptakan atmosfir yang baik bagi anak agar mereka bahagia dalam belajar, serta energi positif dapat terbangun untuk output belajar yang lebih produktif dan gemilang. As simple as that! Tapi memang dalam implementasinya yang selalu perlu fokus, ikhlas dan kontinuitas. Usahakan selalu agar anak masuk dalam diri kita saat mengajar dan hadirkan ruang serta emosi agar kita bisa ikut serta masuk pada diri anak, demikian adalah cara terbaik untuk bersam-sama belajar.

wallahu a'lam..

Jumat Pagi di Saung Literasi Irfani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar