MASA PERAK : MOMENTUM REFLEKSI DIRI DAN BERSYUKUR ATAS UMUR


MASA PERAK : MOMENTUM REFLEKSI DIRI DAN BERSYUKUR ATAS UMUR
Penulis : Heri Siswanto
Cara terbaik menikmati hidup adalah bersyukur dengan apa yang kita punya, menghayati setiap proses dan berusaha yang terbaik atas apa yang kita rengkuh. Begitu kata orang bijak. Tentu juga denganku, aku beryukur dengan segala hal yang ada sekarang. Jelas, ini Allah. Perjuangan yang ada, sangat aku nikmati dan aku syukuri dalam proses ini sebagai sebuah anugrah dari Allah. Sampai sejauh ini, sungguh Allah dengan segala takdir dan Maha BaikNya. Sampai pada titik sekarang, yang kini orang sebut Masa Perak, dimana dua setengah dekade sudah, atmosfir dunia dapatku hirup dengan segala kemegahan dan lika likunya. Alhamdulillah.
Momentum ulang tahun, secara angka mungkin umur kita bertambah, tapi secara jatah jelas berkurang. Refleksi terhadap diri adalah harga mati, dalam hal ini yang selalu menjadi momok dalam benakku ; Sejauhmana aku dapat menebar manfaat? Sejauhmana aku telah berkarya? Sejauhmana keberadaan diri ini berimpact bagi sekeliling. Apa yang sudah dilakukan? Apa yang sedang dikerjakan? Apa rencana selanjutnya?. Demikian benakku sekarang, sebagai insan yang memiliki visi dalam hidup dan kehidupan untuk terus produktif dan berkiprah positif.
Tradisi ini bukan hal yang tabu, seperti memperingati hari lahir junjunan alam Nabi Muhammad SAW, sering kita namai dengan Maulid Nabi atau Muludan. Jelas dengan segala kesederhaan, kebahagiaan dan rasa syukur. Dengan mengingatnya kita bisa mempelajari dan mengambil makna kisah hidup dan segala hal yang selalu dapat jadi role model. Ini aku maknai sebagai hal yang sama, dimana intisari hari jadi adalah lebih tepat untuk refleksi diri dan bersyukur. Refleksi untuk segala tingkah dan laku serta ketepatan untuk senantiasa bersyukur atas apa yang ada dan telah didapat.
Di masa perak ini, terselip do'a dan harapan yang lebih dalam. Semoga diri bisa menjelma ilmu padi. Semakin dewasa, tumbuh, lebat jua semakin menunduk. Ujian yang ada baik nikmat dan kesulitan semoga bisa terus menjadi pembelajaran dan menempa diri menjadi pribadi yang lebih baik. Senantiasa dapat menebar manfaat dan ketulusan bagi sekeliling diri ini. Momentum ini pula, I'd like to thank you to Myself ; Terimakasih sudah bertahan sejauh ini. Terimakasih telah bersedia terus berusaha dan tidak menyerah. Maaf mungkin sering kali memaksakan diri untuk sanggup dan terlihat baik-baik saja, semata ku yakin, kita lebih kuat dari apa yang kita pikirkan. Terimakasih atas kesetiannya, kita berjuang terus ya sama-sama!
Bismillah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar