KETIKA MASALAH MENJADI PELUANG ; PEUYEUMISASI FOR WASTE TO ENERGY
Penulis : Dr. H. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA.
Seorang entrepreneur harus bisa mengubah masalah menjadi peluang. Kami berupaya membuktikan hal tersebut. Tahun 2015 adalah awal pembuktian kami ketika permasalahan limbah penggilingan aren di desa kertaharja hampir mengakibatkan 'perang' antar warga. Sebagai anak muda kami harus hadir mencari solusi permasalahan tersebut. Dari kasus tersebut muncullah budi daya jamur merang dan sekarang malah menjadi perusahaan baru yang terus maju dan berkembang. Jamur merang menghantarkan kami menjadi juara OPOP se provinsi jawa barat bidang pertanian tahun 2019, saat ini kami bermitra dengan banyak lembaga diantaranya DEKS Bank Indonesia, LIPI Yogyakarta, PUM Belanda, Pemprov Jawa Barat dan lain-lain.
Baru-baru ini Dinas lingkungan hidup (DLH) kembali mendapat pengaduan dan akhirnya tim DLH Provinsi turun memverifikasi langsung ke Lapangan. Hasil verifikasi lapangan kemudian di rembugkan dengan berbagai instansi terkait baik tingkat provinsi maupun kabupaten. Hikmah dari acara tersebut, kami jadi mengenal istilah waste to energy dan bahkan waste to material. Tidak pakai lama, kami langsung bersilaturahmi pada sosok salah satu pencetus istilah peuyeumisasi for waste to energy, Bapak Sony Jatnika Sunda Jaya
Proses peuyeumisasi sebenarnya sederhana yaitu mempercepat pembusukan alias fermentasi sampah atau limbah dengan menggunakan bio aktivator, setelah biological treatment kemudian ada mechanical treatment sampai pada akhirnya menjadi beberapa produk diantaranya briket dan pembangkit tenaga listrik.
Kami juga jadi mengenal waste to material dimana limbah aren bisa dirubah menjadi particle board, mdf atau semacam teakblok, harapannya kedepan bisa membuat lemari untuk para santri bahkan batako untuk bahan bangunan pesantren. Intinya permasalahan limbah aren membuka peluang-peluang usaha baru untuk dikembangkan, Mohon do'anya mudah2an dimudahkan dilancarkan oleh Allah SWT, semoga...Amin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar