ISI POKOK AJARAN TASAWUF

 


" ISI POKOK AJARAN TASAWUF "

Penulis : Dr. H. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA.

Dalam pandangan tasawuf, manusia cenderung mengikuti hawa nafsu. Manusia dikendalikan oleh dorongan-dorongan nafsu pribadi, bukan manusia yang mengendalikan hawa nafsunya. Ia cenderung ingin menguasai dunia atau berkuasa di dunia.
Pandangan hidup seperti itu menjurus ke arah pertentangan manusia dengan sesamanya, sehingga ia lupa akan wujud dirinya sebagai hamba Allah yang harus berjalan di atas aturan-aturanNya. Sebagai usaha menyingkap tabir yang membatasi manusia dengan Tuhan, ahli tasawuf membuat suatu sistem yang tersusun atas dasar didikan tiga tingkat yang dinamakan takholli, tahalli, dan tajalli.

Pertama Takholli berarti membersihkan diri dari sifat-sifat tercela dari maksiat lahir dan maksiat batin.Di antara sifat-sifat tercela yang mengotori jiwa/hati manusia ialah hasad (dengki), hiqd (rasa mendongkol), su’u al-zann (buruk sangka), takkabur (sombong), ‘ujub (membanggakan diri), riya’ (pamer), bukhl (kikir), dan gadab (pemarah).
Dalam hal ini Allah berfirman ; Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensucikan jiwanya, dan rugilah orang yang mengotorinya. (QS. 91:9-10). Takholli juga berarti mengosongkan diri dari sikap ketergantungan terhadap kelejatan hidup duniawi.

Kedua Tahalli yakni mengisi diri dengan sifat-sifat terpuji, dengan taat lahir dan batin.
Perintahnya ada di QS. 16 ayat 90. Tahalli juga berarti mengiasi diri dengan jalan membiasakan diri dengan sifat dan sikap serta perbuatan yang baik.
Ketiga Tajalli berarti terungkapnya nur gaib untuk hati. Dalam hal ini kaum sufi mendasarkan pendapatnya pada firman Allah ; Allah adalah nur (cahaya) langit dan bumi. (QS. 24:35).

Mustafa Zahri dalam bukunya Kunci Memahami Ilmu tasawwuf merumuskan arti tajalli sebagai berikut : “Tajalli ialah lenyapnya/hilangnya hijab dari sifat-sifat kebasyariahan (kemanusiaan), jelasnya nur yang selama itu gaib, fananya/lenyapnya segala yang lain ketika nampaknya wajah Allah.” (Mustafa Zahri, 1991). 
KH Zezen Bazul Asyhab menjelaskan 3T diatas dengan penjelasan yang mudah difahami. Menurut beliau Takholli itu mengurangi dosa, Tahalli itu memperindah diri dengan akhlaq baik dan Tajalli itu ma'rifat pada Allah, raga kontak dengan makhluk tapi jiwa kita kontak terus dengan Allah SWT

Dalam video nya, Beliau mencontohkan sambil bertanya ke jama'ahnya, apakah bapa ibu sekarang sedang  membunuh? Tidak jawab hadirin berarti anda sudah takholli, apakah anda tadi sholat dzuhur? Dzikir? Iya jawab hadirin berarti anda sudah tahalli. 
Kemudian untuk tajalli beliau mencontohkan sepasang suami istri yang salah satunya telah meninggal, katakanlah istrinya meninggal, ketika suaminya memegang cincin perkawinan, mata melihat cincin tapi qolbunya ingat istrinya, itulah analogi sederhana tajalli, raga kita kontak dengan makhluq tapi jiwa kita senantiasa bersama Allah SWT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar