ISUTW Diaspora Indonesia
Penulis : Irfan Soleh
Selama tinggal empat hari di Turki, kami berkesempatan makan di restaurant Turki juga restoran Indonesia yang ada di Turki. kami melihat secara singkat bagaimana ragam perantauan Indonesia disana. banyak yang sedang mengenyam pendidikan kuliah diberbagai strata di berbagai kampus baik swasta maupun negeri, banyak juga yang bekerja bahkan ada yang memiliki restoran sendiri. Pemerintah punya program Indonesia Spice Up The World (ISUTW), apa yang dimaksud ISUTW? selain mendukung program tersebut apa saja yang dilakukan diaspora Indonesia di Turki?
Salahsatu destinasi yang kami kunjungi di Turki adalah Istana Tokapi dan Mesjid Ayasofya. ternyata banyak mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di berbagai daerah di Turki bekerja mencari dana tambahan dengan menjaga toko oleh-oleh khas Turki. beberapa toko di sekitar istana topkapi dan aya sofya sengaja mempekerjakan para mahasiswa Indonesia untuk menawarkan beragam dagangan oleh-oleh. penulis bertanya pada mereka ada yang kuliah di kampus-kampus istanbul bahkan ada yang dari sakarya dan daerah lainnya. keuntungan kuliah di daerah wisata banyak peluang mencari uang tambahan. Diaspora Indonesia di Turki ternyata tidak hanya mahasiswa tetapi ada juga yang berbisnis khususnya kuliner hal ini sejalan dengan program ISUTW
Indonesia Spice Up the World (ISUTW) merupakan program bersama lintas kementerian/ lembaga untuk mendukung peningkatan kontribusi dan nilai tambah sub sektor kuliner bagi perekonomian nasional. Program ini memiliki target peningkatan jumlah ekspor bumbu/rempah sebesar USD 2 miliar dan 4.000 restoran Indonesia di mancanegara pada 2024. Beberapa restoran Indonesia di Turki misalnya Warung Nusantara, Rasa Kita Resto, Warung Bali Istanbul, Warung Nasi Ibu Deden dan Warteg Nuriye. Mungkin masih banyak warung nasi atau restoran di berbagai daerah di Turki yang belum kami tuliskan
Kami hanya mengunjungi dua restoran Indonesia selama 4 hari di Turki yaitu warteg Nuriye dan Warung Nasi Ibu Deden. Warteg Nuriye merupakan warteg yang dimiliki oleh perempuan asli Indonesia yang menikah dengan orang turki, sementara Warung Nasi ibu deden sudah dimiliki oleh orang turki setelah Ibu dedennya meninggal. wisatawan Indonesia yang menjadikan Turki tambahan destinasi Umroh menjadi peluang besar bagi orang Turki berjualan makanan Indonesia. Rombongan Irfani Global Travel pun lebih memilih masakan Indonesia yang banyak nasi nya daripada makanan Turki yang kental dengan roti nya. Para diaspora Indonesia ini sejatinya para Gastrodiplomasi, para pendakwah budaya dan kuliner Indonesia.
Dari Turki lanjut Madinah, 14 November 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar