Integrasi Bisnis dan Pasar Bersama Sebagai Strategi Pengembangan Holding Bisnis Pesantren


Integrasi Bisnis dan Pasar Bersama Sebagai Strategi Pengembangan Holding Bisnis Pesantren

Penulis : Heri Siswanto


Hari terakhir kegiatan Capacity Building Pondok Pesantren diisi dengan sosialisasi dan diskusi terkait keuangan inklusif, bisnis dan kemandirian pesantren. Kegiatan diskusi berlangsung hangat dan bergairah, dimana hampir seluruh peserta memberikan argumentasi positif serta pandangan kondisi terkait keberadaan masing-masing usaha pesantren untuk kemudian sharing solusi yang bisa dimunculkan dengan keberadaan seluruh peserta yang hadir, yang merupakan para pesantren binaan Bank Indonesia KPw Tasikmalaya. Pada pertemuan ini juga dilaksanakan tindak lanjut dan klarifikasi terkait cara keikutsertaan keanggotaan Koperasi Pemasaran Syariah Pesantren Priangan Timur yang baru saja dibentuk, tujuannya adalah untuk menciptakan legalitas untuk kemudian menjadi potensi pasar bersama untuk gerak yang lebih luas pada bisnis pesantren khususnya di wilayah Priangan Timur. Dari sosialisasi dan diskusi yang dilaksanakan, berikut saya mencatat ragam tantangan dan buah pikir hemat solusi yang sekiranya dapat menjadi startegi pengembangan holding bisnis pesantren.

Apabila dilihat dari keadaan yang saya perhatikan secara umum, ada beberapa hal yang kiranya masih menjadi hambatan dalam peningkatan akses dan juga penetrasi pasar terkait holding bisnis pesantren. Pertama; Ketergantungan terhadap produk yang dihasilkan oleh non-pesantren masih sangat tinggi. Pesantren merupakan replika dari sebuah kehidupan candra dimuka dimana segala kebutuhan baik sandang, pangan dan papan menjadi hal yang prinsipal. Artinya akan selalu ada demand terhadap produk-produk tertentu, yang apabila kebutuhan terhadap produk itu tidak bisa dipenuhi oleh Pesantren itu sendiri maka ketergantungan produk dari luar atau non-pesantren tentu akan menguasai. Kedua; Potensi pasar pesantren yang besar belum dioptimalisasi, hanya menjadi target pasar bagi pihak lain. Tidak hanya terkait kebutuhan, yang kemudian terhadap pasar juga seperti itu, jika produk bisa dihadirkan tentu ada pasar yang sudah jelas bisa dijalankan baik untuk internal dan eksternal.

Selanjutnya, hal yang masih menjadi pekerjaan rumah yang besar, meski sebetulnya pesantren telah banyak diwadahi dan terhimpun pada beberapa ikatan koorporasi, kenyataannya masih terdapat hambatan bahwa Ketiga; Kesadaran untuk berjamaah secara ekonomi belum merata di pesantren. Memperhatikan apa yang disampaikan oleh K.H Miftah selaku Ketua Hebitren Solo Raya sebagai Narasumber menuturkan bahwa secara khusus, semangat bersama untuk pergerakan peningkatan perekonomian dan kemandirian pesantren ini harus terus ditingkatkan karena masih banyak pesantren yang belum tersentuh, sekarang ini masih begitu banyak pesantren yang potensial secara ekonomi dan pemberdayaan akan tetapi belum bisa optimal dan produktif karena belum memiliki holding dan akses secara luas untuk ekspansi dan penetrasi pasar. Dari tiga hambatan yang telah dipaparkan, hemat saya perlu adanya peningkatan integrasi bisnis antar pesantren serta pembukaan jalan terhadap pasar bersama untuk pengembangan holding bisnis pesantren itu sendiri.

Langkah kecilnya bisa dilakukan dengan sama-sama menyadari hal yang sebenarnya diperlukan serta sudah seharusnya ada optimalisasi pergerakan dari wadah serta himpunan yang telah dibentuk. Sekiranya berkenan, dalam tahap awal dilakukan integrasi dan klasterisasi bisnis antar pesantren dalam satu wilayah sehingga kemudian integrasi bisnis pesantren bisa dilakukan hingga tingkat nasional setelah integrasi tingkat daerah dan wilayah dilakukan.

Selanjutnya, pengembangan dan penguatan bisnis pesantren melalui ragam program pendampingan bisnis dari pesantren dan/atau pesantren yang sudah memiliki kapasitas bisnis tersebut.

Serta, kiranya dilakukan pengembangan virtual market pesantren untuk meningkatkan akses pasar antar pesantren. Jika itu semua dilakukan harapannya bisnis atau usaha setiap pesantren bisa lebih terintegrasi serta dapat membuka pasar bersama bagi pengembangan holding bisnis pesantren. Mari mulai dari langkah yang kecil yang bisa dilakukan, dari sejak sekarang dan dari kesadaran diri kita sendiri!


Surakarta ke Ciamis, 30 November 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar