Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, SMPIT - SMAIT Irfani Quranicpreneur Bilingual School

Titik Dari Kisah Adalah Mimpi


 

Titik Dari Kisah Adalah Mimpi

Iqlima Ayu Ramadhani

 

Dibawah mentari yang masih tertutup awan , namun masih terlihat cahayanya sekilas,Di suasana yang sepertinya enak sekali untuk membaca kumpulan huruf huruf yang tersusun dalam sebuah buku.Dengan suasana yang senyap dan aroma buku buku yang khas semakin membuat para penikmat buku , nyaman berada di perpustakaan.

Seperti halnya KANZA ANDROMEDA,yang bergelun dengan buku buku berserakan di mejanya, saking nikmatnya membaca ia baru menyadari ada seseorang yang duduk bersamanya . Ia menolehkan pandangannya dan mendapati seorang kakek tua yang sedang menatapnya .

“Ada yang bisa saya bantu kek?.” Tanya kanza ramah.Namun kakek itu hanya memandangnya dan menepuk pundaknya . Seketika setelah merasakan tepukan itu Kanza tak sadarkan diri.

“Bangun tuan putri.”

  “Tuan putri .“

Kanza membuka matanya ,namun ia tak mengenali tempat apa ini dan di mana ia sekarang. Kanza celiak celinguk berusaha memahami yang terjadi pada dirinya .

  “Tuan putri bangun , sekarang jadwal anda berlatih panahan bersama baginda raja.”

  “Beliau sudah menunggu anda di taman istana.”Mendengar panggilan yang asing di telinganya ia langsung menolehkan pandangannya pada pelayan istana tersebut.

  “Apa? Lo panggil gue apa tadi?.”Tanya Kanza.

  “Tuan putri “ jawab pelayan aneh.

  “ sepertinya anda terlalu mabuk semalam sampai seperti ini.” terang pelayan tersebut.

      Kanza termenung kembali “apa tadi dia bilang gue tuan putri . kayaknya guebangundari mimpi buruk deh soalnya kehidupan gue sebelumnya menyakitkan .A*****,”

  “Tuan putri cepetan udah di tunggu tuh sama baginda raja”

 

Mendengar itu Kanza tersadar dari lamunannya.”Eh, iya  sekarang bantu saya siap siap.” pinta Kanza merubah tatabahasa nya seperti bangsawan.Pelayan itu dengan telaten membantu dirinya untuk bersiap siap.

  “Nah, sudah selesai. Apakah anda ingin memakai topi.” Tawar pelayan itu.

  “Tak perlu,sudah seperti ini saja” balas Kanza.

  “Sekarang ayo ke taman istana , boleh tuntun saya”pinta Kanza kembali .Meskipun merasa aneh dengan sikap tuan nya hari ini . pelayan itu mengantarkan Kanza ketaman istana untuk bertemu bagindaraja.

 

Ternyata saat sampai di taman baginda raja tak sendirian melainkan ada pangeran Zayyan dari kerajaan sekutu sedang berkunjung. Sudah menjadi kebiasaan bagi pangeran Zayyan untuk berkunjung setiap pekan .

  “Hay ayah , maafkan saya terlambat” Karena ucapan Kanza barusan ,mengagetkan kedua pria itu .Bukan dari kedatangan Kanza yang tiba tiba melainkan tutur bicara gadis itu, karena putri Kanza yang mereka kenal tak bisa menjaga tutur katanya namun ini berbeda.

  “Kamu tak sakitkan ?” Tanya Iyo ayah dari putri Kanza.

  “Tuan putri tidak sakit , baginda.” jawab pelayan itu.

  “ Ya sudah ,sekarang kamu latihan memanah.” perintah iyo pada sang anak.

  “Baik ayah” Kanza sedang memposisikan tubuhnya untuk membidik sasaran.

  “Paling sama kaya kemarin, nggak ada yang tepat sama  sekali.” tutur Zayyan.

      Kanza menengokkan pandangannya pada Zayyan “dia ngeremehin gue .nggak tahu aja gue paling jago di kehidupan gue sebelumnya.” ucapnya dalam hati.

  “Anda meragukan saya ?” tanya Kanza pada Zayyan.

  “Tentu saja “ balas Zayyan tegas.

  “Baiklah kalau begitu. Bagaimana kalau kita taruhan.?” tawar kanza

  “Boleh siapa takut”balas zayan antusias .

  “Kalau gue kalah  kalah lo bisa jadiin gue pesuruh lo , selama seminggu. gimana ?" Ucap Kanza penuh percaya diri.

  "are you serious "Tanya Iyo kaget . karena anak nya menantang Zayyan , dengan kemampuan nya yang tak ada sedikit pun.

      Memang putri Kanza tidak bisa memanah , bahkan di setiap kali ia belajar pasti selalu tak tepat sasaran.Namun kali ini berbeda, sekarang Kanza bukan lagi kanza yang dulu melainkan sosok yang berbeda .

  "Menarik." balas Zayyan , yang langsung melirik iyo.

  "Sepertinya putri anda semalam terlalu banyak minum hingga seperti sekarang."Ucap remeh Zayyan . Kanza hanya tersenyum miring , mendengar Zayyan yang meremehkan nya.

  "Oke, kalau gue menang ,lo harus jadi temen gue-"Kanza menggantung kan perkataannya.

  "Itu memang udah terjadi buka-n."

  "teman selamanya".Ucap Kanza puas,  melihat perubahan mimik wajah Zayyan .

  "Gimana berani nggak lo?."Tanya Kanza memastikan cowok itu, menyutujui kesepakatan itu.

 

Zayyan merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan ,di saat mendengar tantangan dan ajakan seperti itu bila dari cewek lain .Tapi kenapa sekarang rasanya berbeda. Zayyan tersenyum karena merasa ia akan memenangkan taruhan ini, tapi  jika kalah pun ia tak merasa di rugikan karena sebenarnya di dalam sana ada keinginan memiliki sosok Kanza, namun keinginan nya urung akibat pertemanan nya dengan Kanza . Sekarang kesempatan baginya.

  "gimana setuju?"Tanya Kanza kembali.

  "Oke , mulai"

 

Kanza mulai fokus pada sasaran di hadapannya, matanya mulai menyipit berusaha mendapatkan tujuan yang searah dengan nilai sempurna.Semua orang di sana merasakan ketegangan yang sangat luar biasa , karena mereka tahu hasil akhirnya akan seperti apa. Mereka selalu melihat kegagalan di setiap latihan yang di jalani oleh seorang Kanza.

 

Semilir angin yang melewati setiap celah dari berbagai benda di sekitarnya, begitu pun Kanza yang merasakan sejuknya angin menyeruak di lehernya,dan rambut yang berterbangan karena di biarkan terurai. Namun Kanza tersentak di kala sebuah tangan menyelinap masuk ke antara lehernya .Ia pun menoleh kan ingin melihat siapa gerangan yang ingin mengikatkan rambutnya .Dirinya di buat semakin terkejut disaat yang ia lihat adalah Zayyan ,pandan mereka terkunci sesaat sampai Zayyan mengedipkan satu matanya.

Balik kedepan , gimana gue mau ngiker rambut lo ?"Kanza yang masih terdiam akibat ulah Zayyan. Zayyan hanya tersenyum dan meniup telinga Kanza sampai si empu tersentak , Kanza langsung memegangi telinganya yang berdengung, ia pun memberikan tatapan tajam pada Zayyan." Dasar nggak pernah berubah dari dulu , selalu bikin sebel." ungkapnya dalam hati.

  "Udah  madep depan mau , iketan nya miring?" tanya Zayyan yang membuat Kanza semakin kesal.ia pun menuruti perintah Zayyan.

  " Udah" ucap Zayyan tapi bukannya menjauh , Zayyan malah mendekat kan wajahnya pada telinga Kanza.

  "Semangat semoga berhasil."  Mendengar  bisikan itu , Kanza tersipu sampai pipinya sedikit berefek merah jambu.

  "CEPETAN BIDIK" Teriak Zayyan yang membuat Kanza tersadar dari lamunan nya. Ia langsung memandang horor Zayyan , memang pada dasarnya seorang Zayyan menyebalkan ,sampai  kapan pun aka seperti itu.

      Kanza melepaskan anak panahnya yang melesat sekarang pada tujuan yang sudah Kanza tentukan tadi.

  "srrret"

  "jleb"

      Semua orang di sama terperangah melihat anak panah itu , menanjab sempurna di skor sempurna. Kanza tersenyum puas dengan hasil yang ia  dapatkan. Pandangannya beralih pada Zayyan yang masih melongo sama seperti yang lain. Kanza mendekat ke arah Zayyan dan mengalung kan tangannya di leher Zayyan dan memandangnya dengan intens.

  "Gimana masih mau remehin gue.?"

  "Teman kecil gue"ucap Kanza jahil.

  "Jadi lo selama ini anggep gue teman lo" Jawabnya tak percaya karena sebelumnya Kanza tak pernah ingin menganggapnya ada, jadi ia  berusaha menjadi apa yang kanza mau. Yaitu menjadi musuhnya.

  "kita lanjutkan ngobrol nya di ruangan musik gue" pintanya pada Zayyan.

      

Kanza menghampiri sang ayah. "Ayah lihatkan tadi Kanza tepat sasarat." ucapnya dengan bangga pada sang ayah . Kanza adalah putri terakhir dari tiga bersaudara yang bernama Dawa dan Dewi. ya mereka kembar ,namun tak pernah akur .Di satu sisi Dewa yang sangat menyayangi Kanza ,namun karena itu juga Dewi seperti tak menyukainya.

  "Iya sayang kamu  hebat , kok bisa langsung bisa dalam satu malam.?"Tanya iyo.

  "kanza pun nggak tahu"Terang Kanza.

  "Tak apa apa ,yang penting kamu bisa" Balas Iyo sambil mengusap puncak kepala Kanza , dengaan gelak tawa yang menghiasi wajah keduanya.

      Namun mereka tak menyadari ada seseorang yang melihat mereka dari kejauhan dengan rasa dendam yang menggebu, terutama pada Kanza.

  "lihat permainan kita selanjutnya''

      

Seminggu setelah kesepakatan taruhan tersebut dan sekarang tinggal menghitung hari ke arah pertunangan antara  putri Kanza dan pangeran Zayyan .Segaka sesutu sudah mulai di siapkan mulai dari hal besar seperti dekorasi sampai hal kecil seperti cendra mata . kalau di pikir pikir ini acara pertunangan atau pernikahan sampei seditail itu.

 

Sekarang Kanza sedang berlari dari kejaran Zayyan yang mengejarnya dari tadi. Kanza melihat keberadaan abangnya,ia pun langsung menghampiri abang nya tersebut dan berlindung di balik tubuh Dewa.Dewa yang tahu apa yang terjadi ,ia langsung tersenyum melihat tingkah adinya itu, Namun bukan Dewa jika tidak mengerjai Kanza , Ia mengedipkan matanya pada Zayyan , Zayyan yang mendapat kedipan itu mengerti maksud dari calon kakak iparnya .

  "Abang tolongin Kanza "Pinta Kanza pada sang abang.

  "Dia ngejar aku terus" Tunjuk Kanza pada Zayyan yang masih diam di tempat.

  "Aduh kasihan adik abang ini"Sambil mengusap keringat di dahi Kanza . Zayyan yang melihat hal itu , ingin rasanya ia membogem Dewa detik itu juga ,  namun jika ia melakukan itu bisa bisa ia tak di berikan restu untuk bersanding dengan Kanza nantinya.

  "Zay, tangkap" ucap Dewa tiba tiba mendorong Kanza kearah nya . Untung saja Zayyan cepat tanggap untuk menang kap tubuh ramping Kanza , sekarang mereka seperti sedang pose dansa yang cewek nya di topang oleh pasangan cowok.

  "udah jangan lama lama , nanti juga ada bagian dansa " Sindir Dewa karena mereka tak kunjung memisahkan diri. Mereka pun melepaskan rengkuhan masing masing, yang berakhir saling canggung.

  "Maaf mengganggu pangeran dan tuan putri di perintah untuk segera mendatangi meja makan karena jamuan makan malam akan segera di mulai" mendengar hal itu mereka bertiga bergegas mendatangi meja makan dan ternyata iyo sudah ada di sana menunggu kedatangan mereka.

"Maaf membuat ayah menunggu."ucap Kanza lembut  yang di balas senyuman oleh sang ayah . Mareka semua duduk untuk memulai jamuan makan malam , dengan es sirup yang mendampingi makan malam hari ini.Sudah menjadi kebiasaan putri Kanza untuk minum setelah es yang berada di sana sedikit mencair.

  "Kamu masih mana kaya dulu." ucap Dewi memecah keheningan di senyapnya keadaan meja makan ."Kakak bicara sana aku?" Tanya Kanza yang membuat Dewi marag namun ia sembunyikan untuk menjalankan rencananya.

  "Iya , kakak berbicara dengan kamu " balasnya dengan penuh efort menahan amarah yang memuncah dalam dirinya.

  "Iya, nih nggak tahu, kenapa enak aja minumnya pas lagi gini."Ucap Kanza sambil mengangkat gelas minumannya yang ingin ia minum."cepetan minum , gue udah nggak sabar liat lo kejang kejang dan yang lebih penting pangeran Zayyan akan jadi milik gue." ucap Dewi si dalam hatinya ia menumbulkan senyum devilnya, ketika adik kesayangan kembaran nya itu meneguk minuman yang sudah di campur racun pada es batunya.

1

2

and

3

Dewi menghitung di dalam hatinya dan benar saja setelah itu mulai terlihat efek dari racun tersebut. Kanza memegang kepalanya yang tiba tiba terasa pusing dan detak jantung yang tak beraturan, menimbulkan rasa sesak di dada.

  "Zay"

  Prang

  brug

  "Za,Za,lo kenapa ?" Ucap Zayyan kawatir melihat keadaan Kanza yang berubah 190 derajat dari awal jamuan tadi.

  "Zay, sa-kit." Ucap Kanza yang sekarang sulit untuk bernapas, sambil memegang dadanya terasa nyeri dan berat itu.

      Melihat hal tersebut semua orang berada di sana tersentak kaget melihat kondi si Kanza yang semakin melemah.Apalagi Iyo dan Dewa yang sama panik nya dengan Zayyan melihat orang mereka sayangi tersisa.

  "Zayyan bawa Kanza ke kamarnya dan panggil dokter istana." mendengar perintah dari iyo Zayyan langsung membawa Kanza ala bridal style menuju kamar Kanza.

  "jangan biarka ada yang keluar dari istana dan dari setiap ruan juga" perintah iyo pada seluruh prajurit kerajaan.

  "Dewa cari orang itu hingga dapat , dia akan mendapat balasan yang setimpal." perintahiyo pda putra sulungnya .

"Siap ayah" setelah mendengar perintah dari ayah nya ia langsung mengerahkan bawahan kepercayaanya.

 

Disisi lain Zayyan sangat mengkawatirkan Kanza yang sedang di periksa oleh dokter            

istana, setelah beberapa saat dokter itu beres memeriksa Kanza dan menghadap kepadanya.

  "Jadi gimana keadaan dia?" tanya Zayyan. Dokter itu menghelan nafas sesaat dan mulai untuk menerang kan.

  "Putri Kanza di racuni oleh seseorang lewat minuman yang ia minum, racun itu berada pada es batu yang mencair dan terlarut kedalam minuman tersebut. Racun ini mengerang ritme jantung yang akan menimbulkan susah bernafas dan rasa nyeri bagian dada.serta mengerang pungsi otak." Terang dokter tersebut.mendengar hal itu ,Zayyan merasa gagal menjaga Kanza dan ia bersumpah akan menghabisi dalang dari semua ini.

  "terus sekarang kita bagaimana?"tanya Zayyan kembali.

  "Kita harus menemukan penawarnya dalam tiga hari, kalau tidak-"Ucap dokter itu menggantung ucapanya.

  "Apa yang akan terjadi pada Kanza ."Zayyan semakin palik di buatnya oleh omongaan yang menggantung dokter tersebut.

  "Kalau tidak putri Kanza tak aka bisa selamat" pinal dokter tersebut.

  "APA JANGAN MAIN MAIN, SELAMATKAN PUTRI SAYA ,CARI PENAWAR ITU                                            SEKARANG"teriak iyo pada dokter itu yang langsung keluar untuk mencari penawar itu.

 

Zayyan mendekat ke arah Kanza yang tak sadarkan diri ,terbaring di atas ranjang. Zayyan duduk di pinggir Kanza yang terbaring dan menatapnya intens sambil mengusap surai panjang Kanza.

  "Maafin gue Za, geu nggak bisa jaga lo dengan becus." Menyalah kan dirinya sendiri.

  "Bagaimana, sudah ketemu biang keladi nya ?"pertanyaan yang di lontarkan iyo mengalih kan perhatianya.

   "kami sudah menemukan tersangka"Ucap salah satu bawahan Dewa  dan mulai membisikkan nama seseorang pada iyo , setelah mendengar nama yang sangat tidak asing di telinganya itu .

  "Enggak mungkin dia menyelakai adiknya senderi" ucap iyo tak percaya .

  "Siapa ?" tanya Zayyan  dingin.si bawahan itu merasa ragu untuk memberitahu pangeran Zayyan.

  "Siapa gue bilang" bentak Zayyan .

  " putri Dewi, pangeran Zayyan "

"udah gue duga ,ada yang nggak beres sama kerak gerik dia"kesal Zayyan karena ia melihat Dewi ke dapur istana dan dari  ucapnya sebelum Kanza meminum minumannya.

  "Sekarang cari dia " perintahayyan .  

  "Baik pangeran" bawahan itu langsung meninggalkan ruangan tersebut.

 

Semua nya membantu mencari keberadaan Dewi yang entah di mana, dan  hal ini yang sangat di sayangkan ,mereka meninggalkan Kanza sendirian yang masih belum sadarkan diri tanpa penjagaan . Disaat itu juga Dewi membawa Kanza ke hutan dengan di bantu komplotannya. setelah sampai di tepi jurang di saat ia ingin melempar Kanza ke jurang ia teringat masa kecilnya bersama Kanza dan bundanya yang sering bermain bersama.

 

Air matanya keluar dengan sendirinya , dari sisi persaudaraan nya mengikat mereka ia tak tega melakukan itu tapi ia sudah terlanjur membenci adik nya itu yang sudah merebut segalanya darinya mulai dari perhatian Dewa dan juga sang ayah. Dan pangeran Zayyan yang selama ini ia memendam rasa pada Zayyan.

  "HEH, DEWI LEPASKAN KANZA" teriak Zayyan .

  " Enggak gue mau dia  mati ."teriak Dewi . mendengar  itu semuanya tersentak apalagi Dewa dan Iyo yang tak habis pikir dengan kelakuan anak tengahnya itu.

      Zayyan sedang menahan amarah nya melihat pujaan hatinya ada di ambang kematian. Zayyan berusaha mendekat untuk merebut Kanza dari Dewi , melihat Zayyan yang berusaha mendekat Dewi panik .

  "Jangan mendekat atau dia gue lempar ke jurang " ancam Dewi yang sebenarnya jika mereka menurut pun ia akan melemparkan Kanza ke jurang itu.

 

Kanza yang mulai sadar memegang kepalanya yang terasa nyeri melihat wajang sang kakak perempuannya , ia baru menyadari kalau sekarang ia tidak berada di lingkungan istana, ia berusaha mengeluarkan suara .

  "Kak , kita di mana .?"Ucap Kanza lirih.

  " Kak"

  "Kak, kita di man--"

  uhuk..uhuk..

  uekkk

 

Merasakan pergerakan dari sang adik Dewi melirik Kanza , dan ia terkejut melihat Kanza yang mengeluarkan cairan merah kental dari dalam  mulutnya . Dewi dengan tanpa rasa kasihan melepas pegangannya dari tubuh Kanza yang bahkan tidak bisa menopang tubuhnya sendiri dan berak hir lim bung ke jurang.

  sret

  Brug

  Tap

      Zayyan segera berlari ,mendorong Dewi agar menjauh dari tempat Kanza dan Zayyan berhasil menangkap tamgan Kanza yang sudah lemah itu.

  "Za, bertahan gue bakal bawa lo naik." ucap Zayyan .Kanza mendongkak memandang wajah Zayyan untuk terakhir kalinya .

  "Nggak papa lepasin aja , meskipun gue selamat sekarang tapi belum tentu selamat dari racun yang sekarang udah menyebar ke seluruh tubuh gue" Terang Kanza dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Zayyan menggelengkan kepalanya dan air mata yang sudah bercucuran, disaat mereka asik mengucapkan kata perpisahan , Zayyan tak menyadari bahwa dirinya terbawa dan semakin ter perosok.

  " jangan nangis " ucap Kanza menenangkan Zayyan tapi dirinya juga sama.

  "semoga kita bertemu di kehidupan selanjutnya."salam perpisan

  " semoga , Kanza "balas Zayyan.

 

Setelah mengucapkan itu keduanya terjatuh ke jurang bersamaan . mereka bersama sampai akhir, ini menyatakan tak ada yang mengetahui takdir meskipun dia bergelar bangsawan.  cinta adalah anugrah namun belum tentu anugrah itu akan menuntunkita pada kebahadiaan , seperti Zayyan dan Kanza yang berakhir dengan teragis.

 

Seorang cewek yang terbaring itu membuka matanya , ia berusaha mengenali  ruanga serba putih dan bau anti septik menyeruak di indar penciumannya.

  "za lo udah sadar"tanya seseorang.

   " za" Kanza tersentak melihat zayyan ada di hadapannya.

   " Zayyan? gue kenapa?" Tanya kanza.

   " Lo itu korban dari tragedi  gempak bumi yang meruntuhkan perpustakaan sekolah" terang Zayyan yang melihat kanza kawatir.

  " udah berapa lama gue koma ? "

  "sekitar sebulan"

 

Kanza termenung semua yang iya alami selama ini hanyalah mimpi dari komanya saja."untung cuman mimpi " Kanza tersenyum dan beresukur semua itu cuman mimpi. kadang mimpi bisa membuat mu  melayang kan ekpektasi mu  namun juga bisa menjadi mimpi buruk yang tak pernah bisa di bayang kan . Tapi jangan kapok untuk permimpi karena segala sesuatu yang ada sekarang bermula dari mimpi. kalo kata orang sunda mah " ngalamun we hela sugan we ngalaman."

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar