Kontribusi Pesantren dalam Ekosistem
Ekonomi dan Keuangan Syariah
Penulis : Irfan Soleh
Jumlah Pesantren di Indonesia yang terdaftar di Kementrian Agama pada tahun 2023 sebanyak 36.600 dengan jumlah santri sebanyak 3,4 juta dan tenaga pengajar sebanyak 370 ribu. Jumlah Santri di Kabupaten Ciamis Tahun 2022 adalah 35.102 Santri dari 492 Pesantren. Sedangkan tahun ini Jumlah pesantren di Kabupaten Ciamis sebagaimana data Kemenag ada 501 Pesantren yang sudah legal atau mendapat izin. tentu jutaan santri di Indonesia dan Puluhan ribu santri di Ciamis tersebut memerlukan minimal sandang, pangan dan papan. kegiatan ekonomi para santri apakah hanya terbatas pada konsumsi atau pesantren sudah bisa memproduksi beragam kebutuhan santri nya sendiri? Lebih jauh lagi pesantren punya potensi untuk ikut berperan dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, seperti apa kontribusinya?
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) membuat sebuah gambar yang menjelaskan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Elemen yang membentuk ekosistem ekonomi syariah terdapat pada interaksi 2 blok utama yaitu sisi supply (penawaran) dan sisi demand (permintaan), yang di dukung oleh elemen pada blok infrastruktur ekosistem. Sisi Supply merupakan blok besar berisi para pelaku industri yang berasal dari berbagai sektor perekonomian. Sedangkan sisi demand, baik yang berasal dari domestik maupun global, menggambarkan kebutuhan produk yang dihasilkan dari industri. Sedangkan blok infrastruktur ekosistem berfungsi untuk memfasilitasi dan mendukung aktifitas yang dilakukan pada blok utama
Terdapat 4 kelompok pelaku ekonomi yang membentuk blok sisi penawaran produk dan jasa ekonomi syariah, yaitu klaster industri halal, klaster keuangan komersil, klaster keuangan sosial, dan klaster komunitas. Dalam pengembangan industri halal diperlukan infrastruktur pendukung seperti kawasan industri, laboratorium, pelabuhan, teknologi digital, dan sarana infrastruktur pendukung lainnya. Dalam menjalankan aktivitas bisnis dan ekonomi, baik usaha dengan skala ultra mikro hingga perusahaan besar, semua sektor pada industri halal memiliki aktivitas rantai pasok yang serupa, yaitu mulai dari input, produksi, distribusi hingga penjualan dan pemasaran. Perbedaannya terletak pada jumlah entitas yang terlibat dalam rantai pasok dan kompleksitas aktivitasnya.
Klaster keuangan komersial dapat dibagi menjadi 3 sektor, yaitu sektor perbankan, sektor pasar modal dan sektor keuangan non-bank. Selain keuangan komersil, dukungan keuangan sosial yang berasal dari Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) juga menjadi klaster industri yang sama pentingnya. Untuk dapat berkembang dengan baik, elemen-elemen utama dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah perlu didukung oleh ekosistem pendukung seperti Sumber Daya Manusia yang handal, Riset & Penembangan yang berkualitas, Regulasi yang progresif dan tidak tumpang tindih, serta teknologi digital yang mumpuni. Sedangkan dari sisi permintaan, perlu dilakukan literasi yang masif serta perlindungan konsumen yang memadai.
Seperti apa kontribusi pesantren dalam ekosistem ekonomi syariah ini? Dalam ekosistem ekonomi Syariah, interaksi antar industri halal maupun industri keuangan Syariah dengan komunitas tidak dapat dipisahkan.Komunitas menjadi elemen penting dalam ekosistem, disini Kontribusi Pesantren bisa terlihat, dimana komunitas pesantren dapat berperan penting sebagai pelaku industri baik di sektor riil maupun keuangan, sebagai konsumen, sebagai tempat pertukaran informasi dan juga menyuarakan aspirasi masyarakat dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah. Literasi Ekonomi Syariah yang terus didakwahkan oleh MES Ciamis berharap bisa mengorkestrasi dan mensinergikan beragam elemen masyarakat agar bisa berkontribusi di sisi supply dan menjadi pelaku industri atau sebagai produsen bukan hanya di sisi demand sebagai konsumen, semoga...
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 7 Juli 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar