Perpustakaan; Jantung Pendidikan Raudhatul Irfan

Perpustakaan; Jantung Pendidikan Raudhatul Irfan

Penulis : Dr. H. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA.

Kita sudah mengetahui bahwa perpustakaan adalah jantung pendidikan karena diantara fungsinya adalah menyalurkan ilmu pengetahuan ke seluruh civitas sekolah dari mulai murid, guru, wali murid bahkan sampai ke masyarakat layaknya jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh. Namun permasalahannya banyak yang menjadikan perpustakaan hanya sebatas pelengkap saja atau bisa jadi tau peran penting perpustakaan namun untuk meningkatkan fase dari levelling ke upgrading dan juga improvement terkendala banyak hal terutama biaya. Sudah sampai dimanakan fase perpustakaan Smpit Irfani Qbs Smait Irfani Qbs Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis ?

Menurut Suherman, M.Si ada 3 fase untuk membangun sebuah perpustkaan supaya menjadi jantungnya sekolah yaitu 1) Fase leveling adalah fase penyediaan infrastruktur perpustakaan seperti lokasi, gedung, koleksi, perabot dan peralatan, penerapan sistem informasi manajemen perpustakaan, dan SDM atau pustakawan. 2) Fase upgrading lebih menekankan pada peningkatan kualitas pengelola perpustakaan dan mulai membuat landasan untuk pengembangan koleksi. Dan 3) fase improvement perpustakaan sudah benar-benar terintegrasi dengan sekolah. Pada fase ini mulai dimasukan pembelajaran perpustakaan (library skill) pada kurikulum sekolah sebagai muatan lokal (Mulok).

Kami masih berjibaku di fase pertama ruang perpustakaan kita sudah ada hanya saja koleksi buku nya masih terbatas. Buku tafsir, hadits, fiqih, tauhid, akhlaq, nahwu shorof, buku-buku umum, novel, buku paket sekolah, dll. Menyadari koleksi buku fisik kami terbatas, akhirnya kami bekerja sama dengan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri dalam hal pengadaan perpustakaan digital. Didalamnya ada 100 judul buku umum dan buku paket semua mata pelajaran baik untuk tingkat SMPIT maupun SMAIT sehingga harapannya perpustakaan digital tersebut bisa melengkapi koleksi buku cetak perpustakaan kami.

Diluar gedung, buku fisik, dan buku digital, yang kami jaga adalah daya literasi para siswa. Skill baca tulis harus betul-betul membudaya.  Literasi dasar yang terdiri atas baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan merupakan bagian dari kecakapan abad 21. Kami akan memperbanyak Gerakan Literasi Sekolah, kunjungan ke perpustakaan daerah, bekerja sama dengan perpustakaan nasional dan terus membudayakan baca tulis tidak hanya pada siswa tapi pada seluruh civitas SMPIT, SMAIT IQBS, dengan membaca akan mengetahui, dan yang menulis tidak akan pernah mati.


SMPIT IQBS 10 Agustus 2021




Tidak ada komentar:

Posting Komentar