CONDONG, PANCA JIWA DAN KESUKSESAN LEMBAGA

CONDONG, PANCA JIWA DAN KESUKSESAN LEMBAGA

Penulis : Dr. H. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA.

Hari ini 14 Juli 2021 kami mendapatkan kehormatan yang luar biasa dikunjungi Ketua Yayasan Pesantren Condong Tasikmalaya. Kami mendapat banyak ilmu dan pengalaman yang luar biasa bagaimana mengelola lembaga pendidikan. Condong berdiri tahun 1800 an dan tidak pernah 'fatrah' sampai sekarang. KH Diding Darul Falah merupakan generasi ketujuh yang menjadi Pimpinan pesantren dari tahun 2014 hingga sekarang. Saat ini santrinya 3000 an. Apa rahasianya bisa tetap eksis bahkan terus maju dan berkembang?

Condong tidak lepas dari Nilai dan Falsafah yang senantiasa menjadi pijakan dalam bertindak, bertutur dan bersikap. Nilai dan falsafah tersebut kemudian bertransformasi menjadi ruh perjuangan yang membangkitkan semua stakeholder pesantren. Nilai dan falsafah tersebut dikenal dengan Panca Jiwa yaitu keikhlasan, kesederhanaan, berdikari, ukhuwah diniah dan kebebasan. Panca jiwa tersebut dilengkapi dengan pilar-pilar perjuangan yaitu keikhlasan, kebersamaan, kesungguhan, istiqomah dan kesabaran.

Ketika kami menanyakan rahasia kesuksesan Condong baik kepada Pimpinan maupun Ketua Yayasan dengan kompak jawaban beliau-beliau mengerucut pada panca jiwa dan pilar-pilar perjuangan diatas. Disamping keikhlasan, yang sangat ditekankan khususnya dikalangan internal keluarga Condong adalah Kebersamaan. Cara merekatkan ikatan internal keluarga bahkan non keluarga bagi kami sungguh sangat luar biasa sehingga tidak heran keharmonisan tersebut membawa condong terus maju dan berkembang dari dulu hingga sekarang.

Kami pun belajar banyak bagaimana pola pengasuhan dan sintesis 3 kurikulum yaitu salafiah dengan ciri khas kitab kuningnya, Pesantren Modern dengan bahasa asingnya dan kurikulum formal diknas. Dengan berbaurnya 3 kurikulum menjadi satu membuktikan konsep format pendidikan Nondikotomik bisa diaplikasikan dengan baik. Konsep keterpaduan yang ternyata dilandasi ayat Qur'an Surat Al Baqarah ayat 201 yang membuat kurikulum condong balance antara duniawi dan ukhrowi. Komposisinya 100 % dan 100 % ukhrowi karena tidak adanya dikhotomi. Semoga Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis bisa mengamalkan beragam kebaikan yang telah dibuktikan condong selama 7 generasi hingga kini. Keikhlasan, kebersamaan, kesederhanaan merupakan diantara panca jiwa yang menjadi faktor sukses sebuah lembaga, semoga kita pun bisa...Amin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar