IDENTITY AWARE, AWAL PENCIPTAAN DAN TUGAS MANUSIA

IDENTITY AWARE, AWAL PENCIPTAAN DAN TUGAS MANUSIA

Penulis : Dr. H. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA.

 

Apa yang dimaksud dengan Identity Aware? Satu persen indonesian life school mendefinisikannya dengan Setiap orang harus kenal dan tahu dengan dirinya sendiri sehingga bisa memaksimalkan potensi yang ia miliki dan tahu apa perannya di masyarakat. Identity aware mengharuskan kita tahu dan kenal siapa diri kita. Dalam persfektif Tasawuf ada ungkapan Yahya bin Muadz Ar-Razi yang sangat terkenal yaitu “Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya.” 

Sudahkah kita mengenal diri kita?  Syekh Abdul Qodir Jailani Pada muqoddimah kitab sirrul asror menjelaskan mengenai awal penciptaan dimana makhluk pertama yang diciptakan Allah SWT adalah Ruh Muhammad SAW. Dari Ruh Nabi Muhammad SAW itulah Allah SWT menciptakan semua ruh di Alam Lahut (Ruh Qudsi) kemudian diturunkan ke Alam Jabarut (Ruh Sulthoni), diturunkan lagi ke alam malakut (Ruh ruwani), diturunkan lagi ke alam mulki yang dinamakan Ruh Jismani. 

Setelah jasad tercipta, Allah memerintahkan ruh di alam mulki tadi agar masuk ke jasad. Masing-masing memiliki tempat tersendiri dalam tubuh manusia. Tempatnya ruh jismani diantara daging dan darah, ruh ruwani dihati (al qalb), ruh sulthoni di mata hati (al fuad), ruh al qudsi di rasa (sirri).

KH Zezen Bazul Asyhab menyederhanakan pembahasan 4 lapis ruh, alam, dan jasad kita dengan syair yang beliau gubah yaitu 
Alam mulki, malakut, jabarut, lahut # 
jasad, qolbu, fuad, sirri, olah tungtut
Ruh jismani, nuroni, sulthoni, qudsi#
Urang terus berjuang nembuskeun diri

Ketika ruh berada di dalam jasad dan merasa senang di dalamnya, ruh lupa akan perjanjian awal di alam lahut yaitu hari perjanjian ketika Allah bertanya "bukankah Aku ini Tuhanmu?" Sebagaimana yang termaktub dalam QS al Araf ayat 172. Akibat ruh lupa pada perjanjian awalnya dan ia tidak dapat kembali ke alam lahut sebagai negeri asal, Sehingga Allah SWT menolong ruh-ruh itu dengan menurunkan kitab samawi yang mengingatkan mereka tentang negeri asal. 

Allah SWT juga melimpahkan misi kenabian dan tugas risalah kepada Ruh Agung Nabi Muhammad SAW untuk mengingatkan manusia-manusia yang lalai sehingga terbuka mata bashirohnya dari lelap yang melalaikan. Sehingga tugas kita sebagai manusia yang ternyata kita bukan hanya manusia jismani tapi juga manusia ruhani adalah terus mengingatkan diri kita akan perjanjian kita dengan Allah SWT dan terus mengolah ruhiah kita agar bisa kembali kepada-Nya bahkan senantiasa bersama-Nya, semoga, Aamin....

 

29 Mei 2021 @Pesantren Raudhatul Irfan

Bagikan Artikel ini